Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anyar PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp24,20 miliar sepanjang 2019.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Senin (13/4/2020), kerugian emiten yang bergerak di bidang rumah sakit itu turun 11,94 persen dari posisi 2018 sebanyak Rp27,48 miliar.
Penurunan laba bersih disebabkan oleh beban keuangan yang membengkak. Emiten berkode saham CARE itu mencatatkan kenaikan beban pokok 58,24 persen dari posisi Rp49,55 miliar menjadi Rp78,41 miliar.
Selain itu beban usaha perseroan juga naik 62,85 persen menjadi Rp66,98 miliar. CARE pun tercatat mendapatkan kerugian dari pos pelepasan entitas senilai Rp13,47 miliar. Tahun lalu, emiten anyar itu melepas PT Metro Medika Utama (MMU) dan PT Metro Mitra Sarana (MMS).
Padahal dari sisi pendapatan, CARE mencatatkan pertumbuhan signifikan 76,69 persen dari posisi Rp87,20 miliar menjadi Rp154,07 miliar. Segmen rawat inap berkontribusi sebesar Rp135,52 miliar, naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan posisi 2018 sebanyak Rp75,61 miliar. Adapun segmen rawat jalan menyumbang Rp29,57 miliar.
Selain itu, total liabilitas CARE tercatat Rp175,33 miliar. Liabilitas jangka pendek menyumbang Rp65,49 miliar dan jangka panjang Rp109,83 miliar.
Baca Juga
Total aset perseroan tercatat Rp2,44 triliun. Aset lancar sekitar Rp292,15 miliar dan aset tidak lancar Rp2,15 triliun. Sepanjang 2019, CARE menghabiskan belanja modal sebanyak Rp681,05 miliar, naik 201,39 persen secara tahuanan. Dengan begitu kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp6,90 miliar.
Pada perdagangan sesi II pukul 14.00 WIB, harga saham CARE telah menguat 1,27 persen ke level Rp320 per saham. Saham perseroan diperdagangkan sebanyak 480 kali dengan nilai mencapai Rp716,47 juta