Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Januari-Maret, Ciputra Kantongi Marketing Sales Rp1,1 Triliun

Marketing sales CTRA pada kuartal I/2020 tumbuh 2 persen bila dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu.
Direktur Utama PT Ciputra Development Tbk Candra Ciputra (dari kiri), didampingi Direktur Budiarsa Sastrawinata, dan Direktur M. I. Meiko Handoyo memberikan keterangan pers, usai RUPS, di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Direktur Utama PT Ciputra Development Tbk Candra Ciputra (dari kiri), didampingi Direktur Budiarsa Sastrawinata, dan Direktur M. I. Meiko Handoyo memberikan keterangan pers, usai RUPS, di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang properti PT Ciputra Development Tbk., berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,1 triliun dari hasil prapenjualan (marketing sales) sepanjang kuartal I/2020.

Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan bahwa raihan tersebut tumbuh bila dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu.

"Marketing sales [kuartal pertama] Rp1,1 triliun dari target full year senilai Rp6,7 triliun. Secara y-o-y naik 2 persen," ujar Tulus saat dihubungi Bisnis pada Minggu (12/4/2020).

Adapun sumbangan pendapatan berasal dari beberapa proyek di sejumlah daerah yang dikembangkan perusahaan berkode saham CTRA itu seperti Jakarta, Surabaya, Tangerang, Medan dan Bogor berupa Citra Sentul Raya.

Tulus menjelaskan bahwa kontributor utama penjualan CTRA juga masih ditopang oleh produk-produk rumah tapak, sedangkan produk perkantoran dan apartemen masing-masing hanya menyumbang 4 persen dan 2 persen ke total raihan pendapatan perusahaan.

Di sisi lain, Tulus menjawab diplomatis terkait seberapa besar pengaruh isu virus corona jenis baru atau Covid-19 terhadap pencapaian CTRA selama kuartal pertama mengingat sentimen corona hampir memukul semua segmen properti. 

"Kayaknya masih stabil ya, buktinya secara yoy masih naik 2 persen. [Sementara untuk proyeksi kuartal kedua] terus terang sulit diprediksi di bawah pengaruh Covid-19 mengingat kondisi saat ini masih ada ketidakpastian," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper