Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PT PP mulai mengencangkan ikat pinggang untuk menghadapi pandemi virus corona dengan mengurangi alokasi belanja modal pada tahun ini.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Agus Purbianto mengatakan bahwa perseroan memangkas hampir Rp2 triliun dari alokasi awal belanja modal pada tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak buruk yang lebih besar akibat penyebaran virus corona di dalam negeri.
“Review belanja modal kami diturunkan dari Rp5,4 triliun menjadi Rp3,6 triliun. Sebanyak 90 persennya adalah belanja modal carry over, meneruskan dari tahun lalu, untuk yang baru hanya sekitar 10 persen,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).
Dia mengatakan bahwa salah satu sektor investasi yang harus paling banyak ditunda pada tahun ini adalah sektor properti. Menurutnya, hal ini dilakukan karena kondisi industri properti memang masih mengalami penurunan.
Di sisi lain, dia mengatakan lini bisnis properti memiliki posisi arus kas yang paling berat. Menurut Agus, pandemi Covid-19 akan menambah berat beban lini bisnis properti jika terus berkepanjangan hingga semester II/2020.
Agus menyatakan dampak keuangan dari penyebaran virus ini sudah mulai terlihat dari adanya penurunan arus kas masuk. Menurutnya, arus kas penerimaan saat ini hanya mencapai sekitar 80 persen dari target awal.
Baca Juga
Di tengah kondisi seperti ini, lanjutnya, perseroan akan menggenjot arus kas masuk dari berbagai skema potensial. Salah satunya melalui divestasi sejumlah kepemilikan aset. Target divestasi sejumlah aset pada tahun ini akan diharapkan dapat tercapai.
Perseroan membidik dana segar sekitar Rp1,3 triliun dari divestasi saham di tiga perusahaan pengelola infrastruktur, yakni PT Jasamarga Kualanamu Tol, PT Jasamarga Pandaan Malang, dan PT Prima Multi Terminal.
Emiten berkode saham PTPP ini mengempit 15 persen saham di PT Jasamarga Kualanamu Tol yang mengelola Tol Medan-Kualanamu, dan 35 persen saham di PT Jasamarga Pandaan Malang yang mengelola Tol Pandaan-Malang. Adapun, di PT Prima Multi Terminal yang mengelola Pelabuhan Kuala Tanjung, perseroan memiliki saham 25 persen.
Agus mengatakan rencana pelepasan saham di PT Jasamarga Kualanamu Tol sudah mendapatkan titik terang. Perseroan akan menjual kepemilikannya bersama dengan Waskita Karya dengan sejumlah penyesuaian skema penjualan.
“Jadi [divestasi MKTT], kami gabungkan [dengan Waskita Karya], dan rencananya di-bundling dengan obyek yang lain,” ujarnya.