Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Cetak Kenaikan Terbesar dalam Dua Pekan Terakhir

Indeks Stoxx Europe 600 naik tajam 3 persen pada pukul 10.02 pagi waktu setempat, dipimpin oleh saham produsen mobil, sektor travel dan asuransi.
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa membukukan kenaikan terbesar dalam hampir dua pekan pada awal perdagangan hari ini, Senin (6/4/2020), di tengah optimisme yang didorong menurunnya angka kematian akibat penyakit virus corona (Covid-19) di beberapa titik utama (hotspot).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 naik tajam 3 persen pada pukul 10.02 pagi waktu setempat, dipimpin oleh saham produsen mobil, sektor travel dan asuransi.

Di sisi lain, saham-saham di industri defensif seperti perawatan kesehatan, utilitas dan telekomunikasi berkinerja buruk. Meski melonjak, indeks saham acuan Eropa tersebut masih merosot sekitar 27 persen sejak 19 Februari.

Angka kematian di negara bagian New York dilaporkan turun untuk pertama kalinya pada Minggu (5/4/2020). Dalam suatu briefing harian, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan angka kematian baru pada Minggu mencapai 594 orang, lebih sedikit dari yang dilaporkan pada Sabtu (4/4/2020) yang mencapai 630 orang.

Sementara itu, Italia mencatat angka kematian paling sedikit dalam lebih dari dua pekan, Prancis melaporkan angka kematian terendah dalam lima hari, dan Spanyol mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut.

Namun, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa fase sangat buruk dalam pandemi ini semakin dekat. Adapun, perusahaan-perusahaan mengurangi panduan mereka dan menangguhkan dividen karena kerugian ekonomi akibat corona.

"Investor fokus pada optimisme bahwa ada stabilisasi dalam laju kematian akibat virus dan pada musim pelaporan kuartal pertama dimana mereka berharap untuk mendapatkan lebih banyak visibilitas," ujar Ulrich Urbahn, kepala strategi multi-aset dan penelitian di Joh Berenberg Gossler & Co.

“Dalam jangka panjang, ada banyak alasan untuk tidak terlalu pesimistis, selain langkah stimulus besar-besaran dan daya tarik relatif besar dari saham,” tambahnya, dilansir dari Bloomberg.

Kendati pasar rebound dari level terendahnya pada pertengahan Maret, ahli strategi Citigroup Inc. tetap berhati-hati pada prospek untuk saham dan menjaga alokasi sektor defensif.

"Kami memperkirakan EPS (earnings-per-share) global turun sekitar 50 persen pada tahun 2020, yang mungkin belum tercermin di pasar ekuitas," tulis ahli strategi yang dipimpin oleh Robert Buckland dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper