Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Shinzo Abe Bakal Umumkan Darurat Virus Corona, Bursa Jepang Malah Melonjak

Bursa saham Jepang berhasil melonjak sekitar 4 persen pada akhir perdagangan hari ini, Senin (6/4/2020), kendati pemerintah berencana memberlakukan darurat virus corona (Covid-19).
Bursa Tocom/Akio-Bloomberg
Bursa Tocom/Akio-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berhasil melonjak sekitar 4 persen pada akhir perdagangan hari ini, Senin (6/4/2020), kendati pemerintah berencana memberlakukan darurat virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup di level 1.376,30 dengan lonjakan 3,86 persen atau 51,17 poin dari level 1.325,13 pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir di level 18.576,30 dengan lonjakan 4,24 persen atau 756,11 poin dari level 17.820,19 pada Jumat.

Saham Denka Co. Ltd. yang melonjak 19,53 persen membukukan kenaikan terbesar, disusul saham Z Holdings Corp. (+11,58 persen) dan JGC Holdings Corp. (10,25 persen).

Perdana Menteri Shinzo Abe akan memberlakukan keadaan darurat terkait Covid-19 mulai besok, Selasa (7/4/2020), dan kemungkinan akan mengumumkan rencananya itu pada hari ini.

Berdasarkan undang-undang yang direvisi pada bulan Maret lalau terkait wabah Covid-19, seorang perdana menteri dapat menyatakan keadaan darurat jika penyakit tersebut menimbulkan "bahaya besar" bagi kehidupan.

Demikian juga kalau penyebarannya cepat dan berdampak besar pada perekonomian. Sejauh ini virus itu telah meningkatkan risiko resesi ekonomi di Jepang.

Peraturan itu akan membuat para gubernur di daerah-daerah kewenangan untuk untuk meminta orang-orang tinggal di rumah, membatalkan acara, serta menutup sekolah dan fasilitas umum lainnya.

Di sisi lain, pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe juga akan mengerahkan paket stimulus dua fase untuk membantu para pekerja dan bisnis di Jepang bertahan dari dampak pandemi corona.

Fase pertama, yang diharapkan akan diumumkan hari ini, Senin (6/4), ditujukan untuk menghentikan kehilangan pekerjaan dan kebangkrutan.

Begitu virus ini mampu dibendung, bantuan putaran kedua akan berupaya untuk mendukung pemulihan ekonomi berpola V-shape, menurut draf rencana tersebut. Meski demikian, dokumen tersebut tidak memberikan angka-angka mengenai besaran keseluruhan paket.

“Perincian langkah ataupun angka yang tercakup sedang diperdebatkan sampai menit terakhir,” jelas kepala kebijakan partai yang berkuasa Fumio Kishida, seperti dilansir dari Bloomberg.

“Total final ukuran paket dan poin-poin utamanya akan disampaikan oleh perdana menteri,” tambahnya.

Rencana ini muncul ketika PM Abe menghadapi tekanan yang meningkat untuk menyatakan keadaan darurat di tengah lonjakan jumlah kasus terinfeksi di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper