Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak kembali naik pada akhir perdagangan Jumat (3/4/2020) waktu AS, menyusul adanya harapan pemangkasan produksi dari negara-negara produsen utama.
Dilansir dari Antara, Sabtu (4/4), minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2020, naik 11,93 persen ke level US$28,34 per barel.
Sementara itu, Brent untuk pengiriman Juni 2020, menguat 13,9 persen menjadi US$34,11 per barel. Kontrak Brent tercatat naik 36,8 persen sepanjang pekan ini, sekaligus menjadi pertumbuhan mingguan tertinggi dalam sejarah kontrak.
Sentimen positif penopang penguatan harga minyak dunia ini datang dari pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (3/4), yang menyatakan siap ikut serta dalam pemangkasan produksi bersama Arab Saudi dan negara-negara produsen utama lainnya demi menghentikan penurunan harga.
Arab Saudi memang telah menyerukan kesepakatan antara negara-negara OPEC+ demi mengerek kembali harga minyak. Rusia, yang termasuk dalam OPEC+, sebelumnya memegang posisi yang berlawanan dengan Arab Saudi, sehingga memicu penurunan harga yang lebih dalam.
OPEC+ dijadwalkan menggelar pertemuan pada Senin (6/4), dengan harapan dapat mencapai kesepakatan pemangkasan 10 persen dari total pasoka dunia, sekitar 10 juta barel per hari.
Baca Juga
Namun, rencana OPEC+ dinilai tak akan banyak berdampak. Kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol memperkirakan pasokan minyak global tetap akan naik 15 juta barel per hari pada kuartal II/2020.
Adapun Presiden AS Donald Trump optimistis Arab Saudi dan Rusia bakal mencapai kesepakatan terkait pemangkasan produksi.
Just spoke to my friend MBS (Crown Prince) of Saudi Arabia, who spoke with President Putin of Russia, & I expect & hope that they will be cutting back approximately 10 Million Barrels, and maybe substantially more which, if it happens, will be GREAT for the oil & gas industry!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 2, 2020