Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai total emisi obligasi dan sukuk hingga pekan pertama April 2020 sebanyak 18 emisi dari 16 perusahaan tercatat senilai Rp19,37 triliun.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menyebutkan pada minggu ini sejumlah korporasi secara total menerbitkan 4 obligasi dan 1 sukuk.
"Dengan demikian total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2020 adalah 18 emisi dari 16 perusahaan tercatat senilai Rp19,37 triliun," jelasnya melalui keterangan resmi, Sabtu (4/4/2020).
Sejumlah korporasi tersebut di antaranya, Obligasi Berkelanjutan IV Astra Sedaya Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2020 senilai Rp2,18 triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idAAA (Triple A).
Selanjutnya, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I yang diterbitkan oleh Bank CIMB Niaga Tahap III Tahun 2020 senilai Rp1 triliun. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Sukuk idAAA(sy) (Triple A Syariah).
Baca Juga
Untuk pencatatan obligasi kedua dan ketiga terjadi pada hari Kamis (2/4/2020) adalah Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Victoria Tahap III Tahun 2020 dengan nilai emisi Rp60 miliar. Pefindo memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idBBB (Triple B).
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap II Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi senilai Rp363 miliar. Pefindo memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idA (Single A).
Pada akhir pekan, Jumat (3/4/2020) Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap V Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi senilai Rp100 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Obligasi ini adalah idA (Single A).
Secara total dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 429 emisi dengan nilai nominal outstanding senilai Rp442,41 triliun dan US$47,5 juta.
Nilai emisi tersebit diterbitkan oleh 116 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp2.833,36 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 12 emisi senilai Rp10,62 triliun.