Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kabel PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp55,52 miliar per akhir Desember 2019.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, pencapaian tersebut naik 58,94 persen dibandingkan laba bersih tahun berjalan per akhir Desember 2018 yang sebesar Rp34,93 miliar.
Kendati membukukan kenaikan laba, pendapatan bersih perusahaan yang memiliki kode emiten CSSI ini tercatat turun 14,25 persen, dari yang semua Rp444,99 miliar pada 2018 menjadi Rp381,57 miliar pada 2019.
Penyusutan pendapatan tersebeut akibat anjloknya pendapatan dari segmen amoured cable hingga 93,80 persen. Tercatat, sepanjang 2019 penjualan segmen ini hanya Rp7,13 miliar, sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai Rp114,98 miliar.
Padahal, penjualan untuk segmen lainnya seperti segmen kabel standar yang merupakan segmen dengan kontribusi terbesar tercatat naik. Namun, tak mampu menopang pendapatan emiten kabel ini.
Adapun rincian penjualan CSSI sepanjang 2019 yaitu segmen kabel standar (Rp332,96 miliar), pipa (Rp10,21 miliar), amoured cable (Rp7,12 miliar), aksesoris (Rp25,44), serta jasa dan lainnya (Rp25,44 miliar). Jumlah ini kemudian dikurangi potongan penjualan sebesar Rp116,22 juta sehingga total penjualan neto adalah Rp381,57 miliar.
Baca Juga
Pada pos liabilitas, kewajiban perseroan tercatat stagnan dengan hanya mencatatkan kenaikan 0,56 persen. Per akhir Desember 2019, perseroan memiliki liabilitas Rp124,96 miliar, dengan rincian liabilitas jangka pendek Rp82,01 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp42,94 miliar.
Sementara itu total aset CSSI terpantau naik signifikan yakni 30,06 persen, dari yang semula Rp347,46 miliar menjadi Rp451,90 miliar, dengan rincian aset lancar Rp259,37 miliar dan aset tidak lancar Rp192,53 miliar.
Kemudian, kas setara kas akhir tahun perseroan juga melonjak hampir 200 persen, tepatnya 194,67 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Per akhir 2018 kas perseroan Rp27,09 sedangkan per akhir 2019 kas perseroan menjadi Rp79,85 miliar.
Penambahan kas ini utamanya berasal dari hasil penerbitan saham biasa yang mencapai Rp45,53 miliar. Tercatat, aktivitas pendanaan serupa tidak terjadi pada tahun sebelumnya.