Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cenderung Flat, Communication Cable (CCSI) Bidik Pendapatan Rp400 Miliar Tahun Ini

Emiten produsen fiber optik, PT Communication Cable Systems Indonesia (CCSI) menargetkan bisa membukukan pendapatan sekitar Rp400 miliar pada tahun ini, ditopang oleh bisnis utama perseroan.
Presiden Direktur PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. Peter Djatmiko (keempat kiri) dan direksi perseroan befoto bersama Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna Setya (kelima kiri) setelah resmi mencatatkan saham berkode CCSI di Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Presiden Direktur PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. Peter Djatmiko (keempat kiri) dan direksi perseroan befoto bersama Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna Setya (kelima kiri) setelah resmi mencatatkan saham berkode CCSI di Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten produsen fiber optik, PT Communication Cable Systems Indonesia (CCSI) menargetkan bisa membukukan pendapatan sekitar Rp400 miliar pada tahun ini, ditopang oleh bisnis utama perseroan.

Peter Djatmiko, Presiden Direktur PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. mengungkapkan bahwa target tersebut cenderung flat dibandingkan pendapatan pada tahun lalu yang senilai Rp444,99 miliar. 

“Tahun lalu memang [pendapatan] kami agak naik karena ada proyek Palapa Ring yang cukup besar. Tapi kan itu proyek cuma sekali, jadi sekarang kembali ke bisnis normal. Tahun ini dibandingkan tahun lalu lebih flat, tapi ke depannya diharapkan bisa tumbuh 15%—20% per tahun,” kata Peter di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Adapun, pendapatan emiten baru bersandi saham CCSI tersebut mengalami kenaikan 73,65% pada tahun lalu menjadi Rp444,99 miliar dari posisi Rp256,26 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut ditopang oleh Proyek Palapa Ring yang berkontribusi sekitar 29% terhadap pendapatan total.

Sementara itu, dari sisi laba, Peter menambahkan, CCSI juga memasang target untuk mempertahankan pencapaian pada tahun lalu setidaknya Rp35 miliar.

Untuk merealisasikan target tersebut, emiten yang bergerak di industri kabel serat optik, kabel listrik dan elektronik lainnya, serta industri pipa plastik dan perelengkapannya ini akan menggunakan 93% dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) untuk keperluan belanja modal.

Capex ya menggunakan dana IPO ini, sebagian besar untuk menggelar kabel laut. Sekitar 90% [dari dana IPO],” imbuh Peter.

Adapun pada periode 2019—2020, CCSI akan membangun kabel bawah laut dalam Proyek Fiber Optic Submarine Cable (Proyek FO Submarine), yang mana manfaatnya terhadap pendapatan dan laba baru bisa terlihat pada tahun depan.

Sisa dana IPO yang sebesar 10%, lanjut Peter, akan digunakan untuk kas di mana saat ini posisi perseroan masih mencatatkan net cash. Dirinya menjelaskan, posisi debt to equity ratio perseroan saat ini hanya 10% yang mencerminkan posisi keuangan yang seimbang dan solid.

Sementara itu, untuk penambahan kapasitas pabrik, Peter mengatakan belum ada rencana. Adapun perusahaan yang mulai beroperasi pada 1996 ini memiliki kapasitas produksi kabel optik sepanjang 20.000 km atau setara dengan 1,6 juta km serat optik per tahun.

Julian S. Khou, Direktur Marketing & Sales CCSI, menjelaskan bahwa pembangunan kabel laut oleh perseroan ibarat membangun tol di mana nantinya akan dikomersialkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

“Sementara ini kami kan pabrikan, membuat atas pesanan. Sementara proyek [kabel laut ini dilakukan] sendiri, nanti akan dikomersialkan,” katanya, sambil menambahkan bahwa panjang kabel laut tersebut nantinya sekitar 50 km—60 km.

Peter menambahkan bahwa industri kabel optik saat ini masih berkembang. Menurutnya, selama ekonomi digital terus berkembang, seterusnya bisnis telekomunikasi juga akan mengikuti yang otomatis membuat permintaan atas kabel optik akan bertambah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper