Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kabel PT Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp38,64 miliar per akhir Desember 2019.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI, jumlah tersebut mengalami penurunan 4,89 persen, dibandingkan laba bersih yang tercatat pada akhir 2018 yakni sebesar Rp40,67 miliar.
Dengan penurunan tersebut, laba per saham yang tercatat pada tahun 2019 adalah Rp34,51 per saham, turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp36,32 per saham.
Perusahaan berkode emiten KBLM juga mencatatkan penurunan penjualan bersih sebesar 7,59 persen, dari Rp1,24 triliun pada 2018 menjadi Rp1,14 triliun pada 2019.
Penjualan mayoritas berasal dari segmen kabel listrik sebesar Rp1,13 triliun, sedangkan segmen kabel telekomunikasi hanya Rp10,64 miliar.
Beban pokok penjualan juga turut menurun sebesar 7,06 persen yakni menjadi Rp1,04 triliun dari yang semula Rp1,12 trilun. Sementara beban usaha naik tipis 0,92 persen dari Rp56,92 miliar menjadi Rp57,44 miliar.
Baca Juga
Pada pos liabilitas, perseroan tercatat berhasil menekan liabilitasnya hingga 8,51 persen sepanjang 2019, dari sebelumnya Rp476,88 miliar menjadi Rp436,31 miliar, dengan rincian liabilitas jangka pendek Rp422,31 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp13,70 miliar.
Sementara itu total ekuitas KBLM tercatat naik dari Rp821,46 miliar pada 2018 lalu, menjadi Rp848,42 miliar pada 2019 atau tumbuh sekitar 3,28 persen.
Untuk aset, hingga akhir 2019 perseroan membukukan total aset sebesar Rp1,28 triliun, menyusut 1,07 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yakni Rp1,29 triliun. Rincian aset KBLM terdiri atas aset lancar Rp575,91 miliar dan aset tidak lancar Rp708,51 miliar.
Adapun pada pos kas dan setara kas akhir tahun, KBLM mencatatkan penurunan kas hingga 21,25 persen menjadi Rp32,21 miliar dari yang sebelumnya Rp40,90 miliar.