Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berdiri Sejak 1998, Berikut Profil Emiten ke-20 Tahun Ini

Saat ini perseroan memiliki 3 entitas usaha dengan 5 pabrik yang tersebar di Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah.
Dua peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan proses pembuatan bioplastik berbahan baku tandan kelapa sawit di Laboratorium Kimia LIPI Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (30/4/2019). Dengan ditemukannya plastik berbahan baku tandan kelapa sawit ini nantinya diharapkan mampu mengurang bahaya sampah plastik di Indonesia khususnya dan dunia umumnya, dimana plastik tersebut akan terurai kurang dari 3 bulan yang limbahnya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. /ANTARA
Dua peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan proses pembuatan bioplastik berbahan baku tandan kelapa sawit di Laboratorium Kimia LIPI Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (30/4/2019). Dengan ditemukannya plastik berbahan baku tandan kelapa sawit ini nantinya diharapkan mampu mengurang bahaya sampah plastik di Indonesia khususnya dan dunia umumnya, dimana plastik tersebut akan terurai kurang dari 3 bulan yang limbahnya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemik covid-19, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. tetap melanjutkan proses penawaran dan pencatatan.

Emiten anyar berkode saham SAMF itu merupakan produksi dan distribusi Pupuk NPK nonsubsidi. Pelanggan perseroan mencapai 500 perusahaan yang mayoritas bergerak di sektor perkebunan baik pelat merah atau swasta.

Saat ini perseroan memiliki 3 entitas usaha dengan 5 pabrik yang tersebar di Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, Saraswanti melepas 775 juta unit saham baru atau setara dengan 15,12 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah initial public offering (IPO).

Saham baru tersebut ditawarkan pada harga Rp120 per saham, sehingga keseluruhan dana hasil penawaran umum yang terkumpul sebesar Rp93 miliar.

Perseroan akan menggunakan sekitar 49,78 persen dana segar yang diperoleh untuk mendanai kebutuhan belanja modal entitas usaha. Sekitar 23,49 persen untuk PT Anugerah Pupuk Lestari (APL) dan 26,29 persen untuk PT Anugerah Pupuk Makmur (APM).

Belanja modal meliputi pembelian mesin-mesin produksi, mesin penunjang termasuk instalasi dan pembangunan serta perbaikan dan pemeliharan fasilitas-fasilitas penunjang,

Sisanya sekitar 50,22 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak seperti pembelian bahan baku pupuk NPK.

Sepanjang tahun 2019 lalu, perseroan memperkirakan mampu mencatat penjualan sebesar Rp1,28 triliun atau tumbuh 6,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba bersih berada di kisaran Rp95,80 miliar tumbuh sebesar 11,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penjualan pada kuartal III/2019 sebesar Rp965,77 miliar naik 13,02 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp854,50 miliar.

Penyebab utama kenaikan adalah peningkatan volume penjualan sebagai dampak meningkatnya permintaan oleh pelanggan perseroan.

Dengan begitu laba tahun berjalan menjadi Rp71,29 miliar naik sebesar 38,87 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp51,33 miliar.

Selama masa penawaran umum emiten anyar berkode saham SAMF itu juga memberikan alokasi pasti atau fixed allotment sebanyak 22,63 juta saham kepada karyawan perseroan dan entitas anak.

Hal ini bertujuan untuk memberikan insentif dan meningkatkan rasa memiliki karyawan dan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat dalam mendukung operasional dan ekspansi perusahaan. Saham tersebut akan dikunci selama 2 tahun.

Selain itu, perusahaan yang telah berdiri sejak 18 Juni 1998 itu juga tercatat empat kali perubahan anggaran dasar dalam 3 tahun terakhir.

Sebagai informasi, kegiatan usaha SAMF dipengaruhi dengan fluktuasi harga komoditas seperti bahan baku pupuk dan harga crude palm oil. Hal ini beresiko bagi pendapatan serta laba perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper