Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR EMITEN: BNBR Kantongi 4 Proyek, GGRM Moncer, HMSP Stagnan

Berita mengenai empat proyek strategis yang dapat menunjang kinerja PT Bakrie & Brothers Tbk, salah satunya, menjadi sorotan halaman Market harian Bisnis Indonesia, Selasa (31/3/2020).
Aktivitas di salah satu pabrik PT HM Samporena Tbk tampak dari ketinggian/www.sampoerna.com
Aktivitas di salah satu pabrik PT HM Samporena Tbk tampak dari ketinggian/www.sampoerna.com

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai empat proyek strategis yang dapat menunjang kinerja PT Bakrie & Brothers Tbk, salah satunya, menjadi sorotan halaman Market harian Bisnis Indonesia, Selasa (31/3/2020).

Berikut rincian sejumlah topik utamanya:

BNBR Kantongi 4 Proyek. PT Bakrie & Brothers Tbk. mengantongi empat proyek strategis yang diyakini dapat menunjang kinerja perseroan dalam beberapa tahun ke depan.

Anindya Novyan Bakrie, Direktur Utama Bakrie & Brothers, mengatakan salah satu proyek tersebut ialah transmisi gas bumi Kalimantan. Proyek itu masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020—2024

GGRM Moncer, HMSP Stagnan. Kenaikan tarif cukai tembakau, penurunan volume penjualan, dan daya beli yang terimbas COVID-19 menjadi tantangan yang dihadapi PT HM Sampoerna Tbk. dan PT Gudang Garam Tbk. untuk memacu kinerja pada 2020.

GIAA Cetak Laba US$6,98 Juta. Pada 2019, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengantongi laba bersih US$6,98 juta pada 2019, setelah pada 2 tahun sebelumnya membukukan rugi sebesar US$179,23 juta pada 2017 dan US$231,15 juta pada 2018.

Profit BRPT Menyusut. Saat bisnis petrokimia tertekan, kinerja PT Barito Pacific Tbk. sepanjang 2019 ditopang oleh entitas anak usaha di bidang panas bumi, Star Energy.

Pertumbuhan SRIL Melambat. Emiten tekstil PT Sri Rezeki Isman Tbk. atau Sritex membukukan laba bersih US$87,65 juta pada 2019, tumbuh 3,67% secara tahunan atau melambat dibandingkan dengan kenaikan 14,6% pada 2017 dan 24,28% pada 2018.

Minyak Terus Mendingin. Harga minyak mentah global mendingin ke kisaran US$20 per barel yang merupakan level terendahnya dalam 17 tahun terakhir seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap penyebaran COVID-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper