Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan indeks Bisnis-27 berlanjut dan anjlok lebih dari 6 persen pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (19/3/2020), dengan saham BBCA dan BBRI sebagai penekan utama.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Bisnis-27 ditutup di level 352,62 dengan penurunan tajam 25,50 poin atau 6,74 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (18/3/2020), indeks Bisnis-27 mengakhiri pergerakannya di level 378,12 dengan pelemahan 15,08 poin atau 3,83 persen, koreksi hari ketiga berturut-turut.
Sepanjang perdagangan Kamis (19/3), indeks Bisnis-27 bergerak di level 352,2-377,99. Seluruh 27 saham anggota indeks Bisnis-27 yang diperdagangkan pada akhir perdagangan hari ini tertekan di zona merah.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 7 persen dan 6,69 persen menjadi penekan utama indeks Bisnis-27.
Sejalan dengan indeks Bisnis, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 4.105,42 dengan penurunan tajam 5,20 persen atau 225,25 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (18/3/2020), IHSG ditutup anjlok 2,83 persen atau 126,07 poin di level 4.330,67, koreksi hari ketiga berturut-turut.
Sepanjang perdagangan Kamis, IHSG tertekan di level 4.093,71 – 4.329,62. Seluruh sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (-6,07 persen), barang konsumen (-5,95 persen), dan industri dasar (-5,92 persen).
Sementara itu, dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 46 saham menguat, 378 saham melemah, dan 262 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 7 persen dan 6,69 persen turut menjadi penekan utama atas pelemahan yang dialami IHSG.
Berikut adalah harga saham Bisnis-27: | ||
---|---|---|
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
ACES | PT Ace Hardware Indonesia Tbk. | 1140 |
ADRO | PT Adaro Energy Tbk | 645 |
ASII | PT Astra International Tbk | 3860 |
BBCA | PT Bank Central Asia Tbk | 23250 |
BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk | 3910 |
BBRI | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | 2930 |
BMRI | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | 4790 |
CPIN | PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 4180 |
EXCL | PT XL Axiata Tbk. | 1410 |
GGRM | PT Gudang Garam Tbk | 32900 |
ICBP | PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 8850 |
INDF | PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 5650 |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 3660 |
INTP | PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 9275 |
JSMR | PT Jasa Marga (Persero) Tbk. | 2790 |
KLBF | PT Kalbe Farma Tbk | 975 |
MIKA | PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. | 1685 |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk | 1545 |
PGAS | PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. | 745 |
PTBA | PT Bukit Asam (Persero) Tbk | 1485 |
PWON | PT Pakuwon Jati Tbk | 308 |
SMGR | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk | 5875 |
TKIM | PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. | 4620 |
TLKM | PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk | 2620 |
TOWR | PT Sarana Menara Nusantara Tbk | 600 |
UNTR | PT United Tractors Tbk | 12600 |
UNVR | PT Unilever Indonesia Tbk | 5650 |
Sumber: Bloomberg