Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Stimulus Kedua Diumumkan, IHSG Ditutup Berbalik Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ditutup berbalik menguat 0,24 persen atau 11,82 poin ke level 4.907,57 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
IHSG DITUTUP DI ZONA HIJAU Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3). Pada penutupan perdagangan hari ini  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  ditutup positif. IHSG berhasil berbalik dari zona merah dan ditutup menguat 11,8 poin (0,2%) ke level 4.907.57. JIBI/Bisnis/Dedi Gunawan
IHSG DITUTUP DI ZONA HIJAU Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3). Pada penutupan perdagangan hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif. IHSG berhasil berbalik dari zona merah dan ditutup menguat 11,8 poin (0,2%) ke level 4.907.57. JIBI/Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bangkit ke zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (13/3/2020), setelah sempat mengalami trading halt di awal perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ditutup berbalik menguat 0,24 persen atau 11,82 poin ke level 4.907,57 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (12/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 4.895,75 dengan pelemahan tajam 5,01 persen atau 258,36 poin.

Pelemahan indeks mulai berlanjut pada Jumat dengan langsung terkoreksi tajam hampir 5 persen. Hanya berselang 15 menit setelah dibuka, IHSG makin terjerembab hingga terkoreksi 5,01 persen ke level 5.640,583.

Setelah perdagangan sesi II dibuka, pelemahan IHSG perlahan menipis, hingga akhirnya mampu berbalik ke zona hijau pada akhir perdagangan. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 4.639,91-4.937,99.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menghentikan sementara perdagangan pada pukul 09.15 WIB. Meski demikian, IHSG terpantau terus mengalami penurunan setelah jeda selama 30 menit.

Sebanyak 4 dari 9 sektor menetap di wilayah positif, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,41 persen dan finansial yang menguat 1,1 persen. Lima sektor lainnya melemah, dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 3,45 persen.

Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 130 saham menguat, 282 saham melemah, dan 272 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing menguat 3,05 persen dan 1,80 persen menjadi penopang utama IHSG pada perdagangan hari ini.

IHSG mampu pulih setelah pemerintah mengumumkan paket stimulus kedua untuk menghadapi dampak ekonomi sebagai imbas penyebaran virus corona (Covid-19).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan stimulus dikucurkan karena virus corona telah menjadi pandemi global, sesuai dengan keputusan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Dia menerangkan, pemerintah akan fokus pada ketersediaan stok pangan, kemudian sektor pariwisata dan transportasi. Penurunan harga minyak akibat perang harga antara Arab Saudi dan Rusia juga jadi turut perhatian.

Di antara stimulus yang diberikan kali ini terkait fiskal relaksasi PPh pasal 21 ditanggung pemerintah diberikan 6 bulan. Relaksasi juga diberikan untuk PPh pasal 22 impor yang berlaku 19 sektor pengolahan dan potongan PPh pasal 25 sebesar 30 persen.

Relaksasi restitusi PPh diberikan tanpa audit dan tanpa plafon untuk industri orientasi ekspor, berlaku enam bulan.

Indeks saham lain di Asia masih tertekan di zona merah, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 poin ke level 4.98 persen dan 6,08 persen, sedangkan indeks Kospi melemah 3,43 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah masing-masing 1,23 persen dan 1,41 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 1,14 persen.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso meminta investor untuk tenang menghadapi sentimen negatif yang membuat IHSG kembali jatuh ke zona merah.

Menurutnya, anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga berada di bawah level 5.000 dan diberlakukan trading halt karena sentimen negatif penyebaran virus corona atau Covid-19. Penurunan tidak hanya terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapi hampir seluruh bursa saham yang ada di dunia.

"Indonesia akan mencoba berbagai hal. OJK dan BEI juga telah menyiapkan protokol yang jelas dan transparan. Jadi kalau sampai turun ke level berikutnya akan ada step-step yang jelas," kata Wimboh, Jumat (13/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper