Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini yang Bikin IHSG Tersungkur ke Level Terendah Sejak Medio 2016

Penyebaran virus corona yang semakin luas menjadi salah satu sentimen penekan laju IHSG
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta/ama.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta/ama.

Bisnis.com, JAKARTA - Penyebaran virus corona (covid-19) hingga rencana bank sentral untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 dinilai menjadi sentimen yang menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (12/3/2020).

Data Bloomberg menunjukkan IHSG  turun 3,73 persen atau 192,3 poin menjadi 4.961,8 padapukul 9:28 WIB. Level itu menjadi yang terendah sejak pertengahan 2016.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan laju IHSG tertekan akibat penyebaran virus corona semakin luas, terutama di Eropa. Bahkan, World Health Organization (WHO) telah mengumumkan virus itu sebagai pandemik global.

Amerika Serikat (AS), lanjut dia, juga telah mengambil langkah untuk menunda semua penerbangan ke Eropa selama 30 hari. Perekonomian pada kuartal I/2020 diperkirakan melambat jauh dari perkiraan.

“Bank Indonesia juga sudah ada wacana menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020, mungkin akan diumumkan pada pekan depan saat RDG [Rapat Dewan Gubernur],” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/3/2020).

Dari sisi teknikal, Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia menjelaskan bahwa IHSG akan menuju target dari pola double top atau light green di level 4.750 sejak diberitakan pada 9 Maret 2020. Hal itu terjadi ketika indeks akhirnya memang tidak mampu lagi naik ke atas 5.350 dan dipukul mundur ke bawah 5.288, atau level previous low yang tadinya menjadi andalan support. 

“Namun, sebelum itu terjadi, tren jangka panjang ini masih mempunyai seutas support trendline di kisaran 4.950–4.900. Gerakan turun terdeteksi melunak saat ini ketika mendekati area tersebut, di saat RSI sudah lama terlihat tak jua hendak beranjak dari wilayah oversold,” jelasnya.

Liza menambahkan akan butuh lebih dari sekadar support testing yang berhasil untuk menyelamatkan tren naik dari 2011. Ke depan, masih akan ada fase bottoming yang choppy untuk membentuk sebuah base dan membangun volume yang solid demi sebuah perbaikan tren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper