Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru Dibuka, IHSG Jatuh 4 Persen

Pada pukul 09:08 WIB, IHSG terkoreksi 4,08 persen atau 210,36 poin menjadi 4.934,74. Ini menjadi level terendah sejak 28 Juni 2016 di posisi 4.882,17.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun 4,08 persen pada awal perdagangan Kamis (12/3/2020).

Pada pukul 09:08 WIB, IHSG terkoreksi 4,08 persen atau 210,36 poin menjadi 4.934,74. Ini menjadi level terendah sejak 28 Juni 2016 di posisi 4.882,17.

Seluruh sektor tampak mengalami pelemahan, terutama seperti industri dasar -7,1 persen, agrikultur -4,39 persen, finansial 4,34 persen, pertambangan 3,99 persen.

Saham-saham yang anjlok saat pembukaan perdagangan adalah WIKA -9,29 persen, WSKT -9,09 persen, LPPF -8,91 persen, PWON -8,89 persen, PTPP -8,89 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG ditutup melemah disebabkan oleh kekhawatiran setelah Bank of England memangkas suku bunga 50 bps ke 0.25 persen secara mendadak. Dari dalam negeri BEI dan OJK telah mengimplementasikan regulasi baru supaya IHSG tidak bergerak terlalu volatile.

Berdasarkan analisa teknikal, tren bearish pada hari ini diperkirakan masih cukup kuat meskipun ada potensi technical rebound jangka pendek. Pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi tingginya ketidakpastian dari perekonomian global.

Associate Direktor of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan hari ini IHSG bakal diperdagangkan pada level 5.089 - 5.241.

"Kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah," ujarnya dalam laporan harian pada Kamis (12/3/2020).

Ia mengatakan, salah satu sentimen yang akan mendorong tren ini adalah pernyataan WHO terkait wabah virus corona. Mereka resmi menyatakan wabah ini sebagai pandemi dan mendesak pemerintah untuk meningkatkan upaya mengurangi laju penyebaran karenajumlah kasus sudah terjadi di seluruh dunia dan mencapai 120.000 dan kematian yang melebihi 4.300 jiwa.

Saat ini infeksi telah menyebar di Benua Eropa dan Amerika. WHO mengatakan semua negara masih dalam mengubah arah dari pandemi yang terjadi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper