Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir tergelincir lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (11/3/2020), karena kekhawatiran dampak virus corona terhadap ekonomi meningkat setelah seorang pasien meninggal dunia.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,28 persen atau 66,72 poin di level 5.154,10 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (10/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.220,83 dengan kenaikan tajam 1,64 persen atau 84,02 poin.
Sebelum berbalik turun, indeks sempat memperpanjang penguatannya pada awal perdagangan dengan dibuka naik 0,21 persen atau 10,78 poin di posisi 5.231,61. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.112,32-5.264,48.
Sebanyak 8 dari 9 sektor berakhir di wilayah negatif, dengan sektor properti mencatat pelemahan terbesar hingga 3,59 persen, disusul sektor infrastruktur yang melemah 3,19 persen. Di sisi lain, sektor barang konsumsi menguat 1,25 persen.
Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 78 saham menguat, 350 saham melemah, dan 256 saham stagnan.
Baca Juga
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang melemah 1,27 persen dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang turun 2,58 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan hari ini.
Analis di PT Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, mengatakan kematian terkait virus corona (Covid-19) pertama di Indonesia telah memicu mode risk-off di antara beberapa investor .
“Investor menjadi lebih sulit memproyeksikan dampak dan periode virus corona terhadap perekonomian Indonesia,” unbgkap Hariyanto, Rabu (11/3/2020), seperti dikutip Bloomberg.
Dihubungi terpisah, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengamini bahwa kasus kematian pertama ini menambah sentimen negatif bagi IHSG hari ini. Terlebih, indeks terpengaruh bursa regional dan global yang juga melemah hari ini.
“Seluruh indeks melemah menandakan bahwa investor masih cenderung melakukan aksi jual di asset class equity,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/3/2020)
Meskipun demikian, Hendriko menilai kebijakan yang diterapkan pemerintah sudah cukup baik. Dia menilai kebijakan yang memperbolehkan emiten melakukan buyback tanpa RUPS dan asimetris auto reject cukup membantu menahan pelemahan indeks.
Menurut Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto di Istana Presiden, Rabu (11/3/2020), pasien virus corona nomor 25 meninggal pada pukul 02.00 WIB.
Pasien tersebut masuk ke RSPI Sulianti Saroso dalam keadaan sakit berat, karena yang bersangkutan menderita beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruktif.
Pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 53 tahun dan berstatus warga negara asing (WNA).
Di negara lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup melemah masing-masing 1,53 persen dan 2,27 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite melemah 0,94 persen di akhir perdagangan, sedangkan indeks CSI 300 ditutup turun 1,33 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup melemah 0,63 persen.
Saham-saham penekan utama IHSG | |
---|---|
Saham | Pergerakan (persen) |
BBCA | -1,27 |
TLKM | -2,58 |
POLL | -5,44 |
BRPT | -4,85 |
Saham-saham pendorong utama IHSG | |
---|---|
Saham | Pergerakan (persen) |
UNVR | +2,82 |
HMSP | +1,88 |
MEGA | +5,58 |
ICBP | +1,62 |
Sumber: Bloomberg