Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah analis memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak dalam teritori negatif pada sesi awal pekan depan namun berpeluang rebound saat memasuki akhir pekan. Bagaimana saran untuk investor?
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan bahwa pasar saham dunia sempat menguat sejalan dengan stimulus yang dikeluarkan oleh sejumlah bank sentral di berbagai negara.
Federal Reserve atau The Fed mengejutkan pasar setelah melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 poin menjadi 1,00 persen hingga 1,25 persen untuk mengantisipasi dampak corona terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hans mengatakan pasar saham Amerika Serikat pekan depan akan mencermati penyebaran virus corona. Pasalnya, telah terjadi penyebaran yang cepat di beberapa negara bagian Paman Sam.
Pasar saham dunia, lanjut dia, masih khawatir dengan peringatan World Health Organization (WHO) yang menyebut corona berpotensi menjadi pandemik. Bahkan, Moody’s telah memperingatkan wabah itu akan memicu resesi global pada paruh pertama 2020.
Hans memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan terkoreksi pada awal pekan depan. Namun, terdapat peluang rebound memasuki akhir pekan.
Baca Juga
“Pelaku pasar dengan horizon investasi lebih dari 1 tahun kembali kami rekomendasikan melakukan cicil beli ketika IHSG turun di bawah 5.300,” jelasnya dalam riset yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (7/2/2020).
Pekan ini, Hans memprediksi IHSG akan bergerak dengan kisaran support 5.431 sampai dengan 5.288 dan resistance pada rentang 5.577 hingga 5.715.
Dalam riset terpisah, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi kekhawatiran penyebaran corona. Selain itu, data perekonomian China dan Amerika Serikat masih akan mewarnai laju indeks.
Dennies memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan level resistan pertama 5.552 dan resistan kedua 5.604. Adapun, support pertama di level 5.473 dan support kedua 5.446.
Adapun, Artha Sekuritas merekomendasikan sell untuk saham CTRA, INDF, KLBF, ASII, dan PPRE serta rekomendasi hold untuk saham HMSP.
Dalam riset hariannya, Valbury Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham berdasarkan analisis teknikal. Riset ini ditujukan bagi investor yang hendak melakukan one day trading.
Valbury Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan target harga Rp6.200 per saham.
Investor disarankan untuk membeli di rentang Rp6.000—Rp6.050 per saham dan membatasi risiko di level Rp5.925 per saham. Pada perdagangan Jumat (6/3/2020), saham ASII ditutup di level Rp5.675 per saham, turun 6,2 persen.
Sementara itu, untuk saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Valbury Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli di level Rp1.305—Rp1.330 per saham. Adapun, target harga ditetapkan Rp1.350 per saham. Investor disarankan waspada jika saham KLBF menembus level Rp1.305 per saham.
Dua saham perbankan, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) juga direkomendasikan. BBCA disarankan beli di level Rp31.675—Rp32.175 per saham. Adapun, target harga ditetapkan pada level Rp32.675 per saham.
Sementara itu, untuk saham BBTN investor disarankan membeli di level Rp1.690—Rp1.720 per saham. ADapun, target harga ditetapkan pada level Rp1.775 per saham.
Investor disarankan waspada jika saham menembus level Rp1.690 per saham dan membatasi risiko di level Rp1.660 per saham.
Dua emiten perkebunan, yakni PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) juga direkomendasikan beli dengan target harga masing-masing sebesar Rp10.150 per saham dan Rp1.100 per saham.
Investor disarankan membeli saham ALII pada level Rp9.800—Rp9.950 per saham, sedangkan untuk LSIP di level Rp1.000—Rp1.050 per saham.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 6,58 persen atau 361,73 poin ke level 5.136,81 pada akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG begerak pada kisaran 5.136,81-5.364,60.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 6,36 persen atau 349,80 poin ke level 5.147,74 menjelang akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG begerak pada kisaran 5.149,36-5.364,60.
Pergerakan IHSG tersungkur 4,19 persen atau 230,53 poin ke level 5.268,01 pada awal sesi II perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG tersungkur 4,22 persen atau 232,26 poin ke level 5.266,28 pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG anjlok 4,02 persen atau 221,01 poin ke level 5.277,53 menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 5.275,44 - 5.364,6.
Pergerakan IHSG lanjut anjlok 3,41 persen atau 187,24 poin ke level 5.311,30 pada perdagangan pagi ini.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 3,31 persen dan 5,33 persen menjadi penekan utamanya.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 2,44 persen atau 133,94 poin ke level 5.364,6 pada perdagangan pagi ini.