Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OMV AG Jajaki Akuisisi Boeralis AG Senilai US$4,68 Miliar

Perusahaan energi asal Austria OMV AG mengincara Borealis AG untuk diakuisisi dengan nilai sebesar US$4,68 miliar.
OMV AG Jajaki Akuisisi BoeralisAG Senilai US$4,68 Miliar/borealisgroup.com
OMV AG Jajaki Akuisisi BoeralisAG Senilai US$4,68 Miliar/borealisgroup.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan energi asal Austria, OMV AG, tengah menjajaki peluang akuisisi Borealis AG sebesar US$4,68 miliar untuk fokus pada bisnis petrokimia.

Akuisisi perusahaan produsen polyolefins dan fertilizer ini sejalan dengan arah kepemimpinan CEO OMV AG Rainer Seele untuk meningkatkan nilai tambah dan memproduksi minyal beremisi rendah.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (7/3/2020), langkah ini juga dapat semakin besar jika OMV membiayai akuisisi lewat penjualan beberapa aset hulu minyak dan jaringan pipa gas.

OMV dapat melakukan akuisisi dengan membeli 39 persen saham afiliasi dari Mubadala Investment Co. untuk meningkatkan kepemilikannya di Borealis hingga 75 persen. Sementara itu, Mubadala akan tetap memiliki 25 persen kepemilikan di Borealis.

“Potensi transaksi akan memperluas rantai nilai OMV di sektor petrokimia dan akan memungkinkan OMV untuk sepenuhnya mengkonsolidasikan hasilnya," demikian tertulis dalam keterangan resmi seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (7/3/2020).

OMV menyatakan bahwa dewan pengawas saat ini belum membahas transaksi dan akan membuat keputusan sesegera mungkin. Adapun, pertemuan dewan pengawas OMV berikutnya akan dilakukan pada Rabu (11/7/2020).

Langkah ini merupakan lanjutan dari investasi OMV untuk mendapatkan skala dalam eksplorasi dan produksi, penyulingan, dan petrokimia. Selain menambahkan aset minyak dan produksi di Asia dan Timur Tengah, perusahaan ini juga mulai menjangkau di Indonesia dan Abu Dhabi.

OMV memiliki tingkat produksi 500.000 barel setara minyak per hari dan telah memangkas biaya produksi selama beberapa tahun terakhir. Namun demikian, tingkat produksi ini masih tergolong rendah, sehingga perusahaan sulit menurunkan biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper