Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berbalik Melemah di Sesi I, 8 Sektor Tertekan

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,37 persen atau 20,71 poin ke level 5.629,31 pada jeda siang, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,68 persen atau 38,64 poin di level 5.688,78.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (5/3/2020), meskipun sempat melanjutkan penguatannya di awal perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,37 persen atau 20,71 poin ke level 5.629,31 pada jeda siang, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,68 persen atau 38,64 poin di level 5.688,78.

Pada perdagangan Rabu (4/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.650,14 dengan penguatan 2,38 persen atau 131,51 poin, penguatan hari kedua berturut-turut.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.613,72-5.715,94.

Sebanyak 8 dari 9 sektor IHSG bergerak melemah pada perdagangan sesi I, didorong oleh sektor perdagangan yang melemah 1,16 persen, disusul sektor industri dasar yang melemah 0,65 persen. Di sisi lain, sektor pertanian menguat 0,96 persen.

Sementara itu, sebanyak 157 saham menguat, 198 saham melemah, dan 327 saham stagnan dari 682 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang masing-masing melemah 1,01 persen dan 2,52 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG pada akhir sesi I.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 68 poin atau 0,49 persen ke level Rp14.181 per dolar AS pada pukul 12.27 WIB.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka di zona merah dengan pelemahan 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.121 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Rabu (4/3) ditutup menguat tajam 170 poin atau 1,19 persen ke level Rp14.113 per dolar AS.

Dilansir dari Bloomberg, rupiah melemah karena investor menilai kembali prospek aset negara emerging market di tengah serangan baru penghindaran risiko yang didorong oleh virus corona.

Analis Standard Chartered Bank, Melissa Chan, mengatakan besarnya pelemahan hari ini tidak benar-benar mengejutkan, mengingat volatilitas pergerakan rupiah baru-baru ini.

“Tetap berhati-hati dengan rupiah dalam waktu dekat karena berita virus corona dari AS mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik dan dapat membebani sentimen risiko,” ungkap Melissa, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (5/3/2020).

IHSG melemah meskipun mayoritas bursa saham lainnya di Asia cenderung menguat. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 0,61 persen dan 0,73 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 0,96 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 1,59 persen dan 1,49 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 1,38 persen.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia menguat menyusul lonjakan di bursa AS setelah Kongres mengesahkan dana untuk penanggulangan virus corona senilai hampir US$8 miliar dan investor melakukan pemanasan untuk pencalonan Joe Biden.

CIO wilayah Amerika di Deutsche Bank Wealth Management, Deepak Puri, mengatakan penguatan pasar saham kali ini merupakan dorongan dari kombinasi dari dua, salah satunya dari kejutan kemunculan Biden di Super benar-benar kejutan yang tak terduga

Hal ini menjadi kejutan positif bagi pasar karena pelaku pasar selalu lebih memilih calon dari Partai Demokrat yang lebih moderat.

"Dorongan lainnya adalah pelonggaran kebijakan fiskal dan moneter dari negara-negara G7 yang terkoordinasi, yang berada di atas pemangkasan suku bunga 50 basis poin oleh the Fed yang diumumkan kemarin," lanjutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper