Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Minta Masyarakat Tidak Terbawa Praduga soal Wafatnya Karyawan Telkom

Salah seorang karyawan Telkom diketahui telah meninggal dunia karena radang saluran nafas, batuk, dan demam.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020)./ ANTARA - Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta publik tidak mengedepankan praduga terkait meninggalnya salah seorang karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Salah seorang karyawan Telkom diketahui telah meninggal dunia karena radang saluran nafas, batuk, dan demam. Dia menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya karyawan tersebut.

Erick juga meminta masyarakat agar mengentikan praduga terkait indikasi virus corona dalam kasus ini. Menurutnya, pihak Telkom juga sudah melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi dengan keluarga dan Kementerian Kesehatan untuk mengetahui penyebab sakitnya sang karyawan.

"Saya sebagai menteri BUMN menyampaikan duka cita pada keluarga yang ditinggalkan. Jangan berspekulasi karena peristiwa ini sendiri sudah ditangani oleh pihak-pihak yang memang punya kompetensi di bidang kesehatan," ujar Erick melalui siaran pers, Selasa (3/3/2020).

Dia juga mengapresiasi langkah cepat Telkom untuk merespons penyebab meninggalnya karyawan mereka. Langkah ini dinilai sebagai bentuk simpati dan tanggung jawab moral yang tepat untuk diambil oleh perseroan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan memastikan korban karyawan PT Telekomunikasi (Persero) yang meninggal bukan karena virus corona atau Covid-19. Hal ini menyusul hasil tes yang bersangkutan negatif Covid-19.

“Yang dari Cianjur hasil pemantauan kami termasuk dalam 155 yang negatif. Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19,” kata Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia Achmad Yurianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Namun, Yuri belum mendapatkan informasi penyebab yang bersangkutan meninggal dunia. Pihak Kementerian Kesehatan akan menanyakan kepada rumah sakit.

Yuri menjelaskan bahwa saat ini pemerintah mencatat 155 orang masuk dalam kelompok Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka telah diperiksa di 44 rumah sakit di 23 provinsi.

Sebelumnya Dirut Telkom Ririek Adriansyah mengakui ada salah satu pegawainya yang meninggal karena flu, sesak, dan batuk. Namun kata Ririek yang bersangkutan memang punya riwayat panjang sakit serupa.

"Bahwa benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pagi ini di Rumah Sakit dr Hafiz [RSDH] Cianjur. Berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan, sejak 2010 yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek," ujarnya.

Guna memastikan dugaan penyebab meninggalnya sang karyawan, Telkom juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Hal ini dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan di laboratorium untuk benar-benar memastikan penyebab meninggalnya karyawan tersebut.

Menurut Ririek, sejak merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19), Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus. Perseroan mengimbau seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Selain kami telah mensosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus Corona (Covid-19), menghimbau untuk senantiasa memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper