Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup di Level Terendah Sejak Februari 2017

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot lebih dari 1 persen dan mengakhiri pergerakannya di level terendah dalam tiga tahun pada perdagangan hari ini, Senin (2/3/2020).
 Pengunjung beraktivitas di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung beraktivitas di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot lebih dari 1 persen dan mengakhiri pergerakannya di level terendah dalam tiga tahun pada perdagangan hari ini, Senin (2/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 5.361,25 dengan koreksi tajam 1,68 persen atau 91,46 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (28/2/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 5.452,7 dengan pelemahan 1,50 persen atau 82,99 poin, koreksi hari keenam berturut-turut sejak perdagangan 21 Februari.

Sebelum melanjutkan pelemahannya untuk hari ketujuh, indeks sempat rebound ke zona hijau dengan dibuka naik 0,04 persen atau 2,34 poin di posisi 5.455,05 pada Senin (2/3) pagi.

Namun, pergerakan IHSG mulai berbalik ke zona merah menjelang akhir sesi I perdagangan setelah pemerintah mengumumkan adanya kasus virus corona di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (2/3/2020). Presiden Jokowi mengonfirmasi dua warga dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Mereka adalah seorang perempuan berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.

Kedua orang itu diungkapkan tertular virus corona dari orang Jepang yang berdomisili di Malaysia. Sebelumnya, warga Jepang tersebut sempat berkunjung ke Indonesia dan berinteraksi dengan dua warga Indonesia tersebut. 

Jokowi memastikan bahwa dua pasien yang dinyatakan positif virus corona tersebut saat ini sudah dirawat di rumah sakit dengan pengamanan intensif. Selain itu, pemerintah memastikan telah memiliki alat pendeteksi sesuai dengan protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di level 5.354,62 – 5.491,13. Level penutupan yang dibukukan IHSG hari ini adalah yang terendah sejak Februari 2017.

Sebanyak 8 dari 9 sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin finansial (-3,05 persen) dan tambang (-1,58 persen). Satu-satunya sektor yang mampu naik adalah aneka industri (+2,23 persen).

Sementara itu, dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 158 saham menguat, 235 saham melemah, dan 289 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 5,01 persen dan 3,34 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah berhasil rebound dan berakhir terapresiasi 53 poin atau 0,37 persen di level Rp14.265 per dolar AS, mematahkan pelemahan selama 9 hari beruntun sejak perdagangan 18 Februari.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan lima kebijakan untuk melawan dampak virus corona, setelah pemerintah mengonfirmasi dua pasien terinfeksi virus corona di Tanah Air.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan BI akan menjalankan lima kebijakan untuk menangkal dampak virus corona di Indonesia. Pertama, BI meningkatkan intensitas intevensi di pasar keuangan.

Kedua, BI menurunkan rasio giro wajib minimum (GWM) valuta asing bank-bank umum konvensional yang sebelumnya 8 persen dari DPK sekarang 4 persen dari DPK.

Ketiga, BI menurunkan GWM rupiah sebesar 50 bps yang ditujukan kepada perbankan yang melakukan kegiatan ekspor dan impor yang tentu saja dalam pelaksanaan berkoordinasi denga pemerintah.

Keempat, BI memperluas jenis dan cakupan underlying transaksi bagi investor asing di dalam melakukan lindung nilai, termasuk domestic non-delivery forward (DNDF).

Kelima, BI menegaskan investor global dapat menggunakan bank kustodian, baik global maupun domestik, dalam melakukan investasi di Indonesia.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia mayoritas mampu menguat. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang menanjak 0,95 persen dan 0,99 persen masing-masing.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup melonjak 3,15 persen dan 3,29 persen. Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,62 persen dan Kospi Korea Selatan menguat 0,78 persen.

Mayoritas bursa saham di Asia mampu menguat pada perdagangan hari ini di tengah ekspektasi atas dukungan Bank Sentral Jepang untuk menopang perekonomian dan kebijakan stimulus lebih lanjut di China.

Dilansir Bloomberg, bursa saham China naik tajam akibat didorong ekspektasi lebih banyak pengeluaran fiskal oleh pemerintah menyusul suramnya rilis data manufaktur.

Menurut data yang dirilis Biro Statistik Nasional China pada Sabtu (29/2/2020), indeks manufaktur China terperosok ke 35,7, rekor terendahnya, pada Februari 2020 dari 50 pada Januari tahun ini.

Penurunan tajam ini menandakan kontraksi untuk kuartal pertama yang lebih buruk dari perkiraan, dengan ekonom Nomura Holdings Inc. memproyeksikan ekonomi Negeri Tirai Bambu akan menyusut 2,5 persen pada kuartal I/2020 dari periode sebelumnya.

"Tidak ada keraguan tentang peran penting dari lebih banyak pengeluaran fiskal melalui infrastruktur untuk menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Li Changmin, managing director di Snowball Wealh.

“Pengeluaran fiskal adalah sesuatu yang dikontrol oleh pemerintah dan dampaknya dalam merangsang pertumbuhan itu langsung dan sederhana,” tambahnya.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BBRI

-5,01

BBCA

-3,34

BMRI

-4,47

BBNI

-3,91

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

ASII     

+3,17

UNVR

+1,10

MAYA

+6,15

INDF

+2,69

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper