Bisnis.com, JAKARTA – Emiten industri suku cadang otomotif PT Astra Autoparts Tbk. mengalokasikan belanja modal di kisaran Rp800 miliar s.d Rp1 triliun untuk pengembangan bisnis sepanjang tahun ini.
Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdani Zulkarnaen mengatakan alokasi belanja modal tahun ini tidak berubah dengan tahun lalu. Mayoritas dana belanja modal akan digunakan untuk mendukung pengembangan model baru.
“Belanja modal diperkirakan stagnan di level Rp800 miliar sampai Rp1 triliun, dan umumnya digunakan untuk mendukung new model di customer,” katanya kepada Bisnis, Jumat (28/2/2020).
Sementara itu, pada tahun lalu total realisasi belanja modal yang terlihat dalam arus kas dari aktivitas investasi perseroan mencapai Rp673,43 miliar. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan 2018 yang hanya mencapai Rp212,611 miliar.
Dia mengatakan,tahun ini perseroan menargetkan dapat mencatat pertumbuhan laba yang lebih tinggi pada tahun lalu. Adapun, sepanjang 2019 perseroan membukukan laba bersih Rp736,67 miliar tumbuh 21,06 persen secara tahunan.
Menurutnya lini bisnis peralatan asli atau original equipment manufacturer (OEM) akan cenderung stagnan atau turun pada tahun ini. Untuk menyiasati hal itu perseroan akan menggenjot lini bisnis aftermarket seperti bisnis domestik, ekspor, dan direct retail melalui jaringan Shop & Drive.
"Hal ini diharapkan akan memperbaiki bottom line. Tahun ini, sales bisa saja stagnan, tapi bottom line kami tetap mengejar growth yang significant,” jelasnya.
Meski optimistis, dia mengatakan bahwa perseroan tetap mengantisipasi berbagai tantangan pada 2020. Penyebaran virus corona yang menjadi persoalan global khususnya, dikhawatirkan akan memengaruhi industri otomotif.