Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Kontrak Rp2,4 Triliun di Awal Tahun, Ini Rahasia PTPP

Selain memberikan kontribusi kontrak baru dalam jumlah cukup besar,proyek-proyek EPC juga memberikan margin yang lebih tinggi bagi PTPP.
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PT PP menjadi salah satu emiten konstruksi pelat merah yang paling trengginas memperoleh kontrak baru di awal tahun.

Direktur Keuangan PT PP Agus Purbiyanto menuturkan, hingga Januari perolehan nilai kontrak baru (NKB) perseroan mencapai Rp2,46 triliun. Dibandingkan, NKB pada Januari 2019 sebesar Rp724,86 miliar, terjadi peningkatan sekitar 220 persen.

Dia menyebut, kontrak baru perseroan berasal dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) senilai Rp2,25 triliun. Selain itu, NKB Januari disokong oleh kontrak yang diperoleh dari dua anak usaha yaitu PP Urban dan PP Properti sebesar  Rp216 miliar.

Agus menjelaskan dua kontrak dari proyek RDMP terdiri dari kontrak yang diraih langsung oleh perseroan dan kontrak yang didapat melalui joint operation (JO). Kontrak yang diperoleh dari JO bernilai lebih besar, yaitu Rp1,8 triliun.

“Dengan tambahan ini serta kontrak bawaan atau carry over dari tahun lalu senilai Rp68,65 triliun, kontrak on hand saat ini mencapai sekitar Rp71 triliun,” katanya kepada Bisnis, Senin (24/2/2020).

Catatan menarik dari raihan kontrak PTPP per Januari adalah kontribusi kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) yang signifikan. Agus mengatakan proyek-proyek EPC diharapkan bisa menyumbang  15—20 persen terhadap total kontrak baru.

Secara keseluruhan, sepanjang 2020, tahun ini PTPP berharap bisa meraup kontrak baru sebanyak Rp40 triliun pada 2020. Dengan demikian, kontrak EPC diharapkan dapat mencapai Rp6 triliun—Rp8 triliun. 

Agus menilai, proyek EPC menjadi salah satu primadona karena dinilai belum terlalu banyak pesaing. “Karena sektor ini membutuhkan keahlian khusus, dan untuk di Indonesia pemainnya tidak sebanyak proyek konstruksi lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Maybank Kim Eng Sekuritas dalam laporan risetnya melansir, segmen EPC memberikan margin yang lebih tinggi dibandingkan sektor konstruksi lainnya. Sektor EPC diharapkan dapat mendorong gross profit margin perseroan ke kisaran 14 persen pada tahun ini, naik dari posisi tahun lalu di kisaran 13 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper