Bisnis.com, JAKARTA – PT PP (Persero) Tbk. menargetkan nilai kontrak baru (NKB) pada tahun 2020 tumbuh 20 persen dari pencapaian sepanjang 2019 sebanyak Rp33,55 triliun. Perseroan juga mengalokasikan belanja modal sebanyak Rp6 triliun untuk ekspansi ke sejumlah proyek infrastruktur.
Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan perolehan kontrak baru akan tetap fokus pada proyek infrastruktur, pembangunan gedung, dan segmen EPC (engineering, procurement, and contractor). Dia menambahkan, perolehan kontrak baru akan berasal dari klien Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 50 persen, pemerintah sebesar 18 persen s.d 20 persen, dan sisanya dari kalangan swasta.
Menurut Agus, perolehan kontrak baru tahun ini diharapkan lebih tinggi dari tahun lalu yang tidak mencapai target. Realisasi kontrak baru pada 2019 mencapai 78,89 persen dari target sebesar Rp45 triliun.
“Banyak faktor yang menyebabkan hal ini contohnya dari kesiapan pemerintah. Pemerintah kalau tender itu menyesuaikan dengan anggaran, terus kalau BUMN juga disesuaikan dengan belanja modal dia, kalau swasta ya lihat iklim bisnis seperti apa,” jelas Agus kepada Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).
Di sisi lain, PTPP menganggarkan belanja modal sebanyak Rp6 triliun pada 2020. Jumlah tersebut akan digunakan untuk investasi di sektor properti, jalan tol, energi, dan utilitas. Sektor properti dan jalan tol mendapat alokasi cukup signifikan, yakni masing-masing 20 persen atau sekitar Rp1,2 triliun.
Guna menutupi kebutuhan belanja modal, PTPP berniat menggalang dana melalui penerbitan surat utang. Agus menyebut, PTPP juga mempertimbangkan untuk melepas kepemilikan saham di anak usaha dan instrumen mezzanine.
“Kalau kurang kami juga ada mezzanine instrument. Kami akan sesuaikan jumlahnya, karena kan tidak ada yang gratis, tentu yang kita lihat optimumnya seperti apa,” jelas Agus.