Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Rupiah Melemah 42 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Terdepresiasi

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (21/2/2020) di level Rp13.777 per dolar AS, melemah 42 poin atau 0,3 persen dari posisi Rp13.735 pada Kamis (20/2/2020).
Petugas teller menata uang rupiah di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas teller menata uang rupiah di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (21/2/2020) di level Rp13.777 per dolar AS, melemah 42 poin atau 0,3 persen dari posisi Rp13.735 pada Kamis (20/2/2020).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.846 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.708 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menyentuh level Rp13.735 per dolar AS dengan penguatan 0,11 persen atau 15 poin pada pukul 09.32 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka dengan penguatan 20 poin atau 0,15 persen ke level Rp13.730 per dolar AS. Adapun pada akhir perdagangan Kamis, tukar rupiah ditutup melemah 55 poin ke level Rp13.750 per dolar AS.

Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia terpantau ikut melemah, dipimpin oleh mata uang won Korea Selatan yang terdepresiasi 0,87 persen (lihat tabel).

 

Pergerakan Mata Uang Asia terhadap dolar AS
Mata UangKurs

Pergerakan (persen)

Yuan offshore

7,0401

+0,087

Yuan

7,0290

-0,085

Dolar Hong Kong

7,7875

-0,080

Rupee

71,6612

-0,14

Rupiah

13.735

+0,109

Yen

112,01

+0,08

Ringgit

4,1925

-0,25

Peso

50,714

-0,15

Dolar Singapura

1,3994

+0,114

Won

1.205,01

-0,551

Dolar Taiwan

30,354

-0,306

Baht

31,590

-0,462

Sumber: Bloomberg

 Dilansir Bloomberg, won memimpin mayoritas mata uang di Asia melemah karena investor melepas aset berisiko menyusul penyebaran virus corona yang lebih luas di wilayah tersebut.

Korea Selatan melaporkan 52 kasus baru, sehingga total menjadi 156 kasus, sementara dua orang yang dievakuasi ke Australia dari kapal pesiar di Jepang juga dinyatakan positif terkena virus.

“Mata uang emerging market Asia kemungkinan akan tetap di bawah tekanan dalam waktu dekat,” kata Khoon Goh, kepala riset Asia di Australia & New Zealand Banking Group Ltd., seperti dikutip Bloomberg.

"Sama seperti pasar yang merasa nyaman dengan jatuhnya kasus COVID-19 baru di China, lonjakan tiba-tiba infeksi di bagian lain Asia, terutama di Jepang dan Korea Selatan, telah memicu kekhawatiran baru," lanjutnya.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah hanya 0,043 poin atau 0,04 persen ke level 99,822 pada pukul 11.31 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,01 poin atau 0,01 persen di posisi 99,855, setelah pada akhir perdagangan Kamis (20/2) ditutup menguat 0,160 poin atau 0,16 persen ke level 99,865.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper