Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi darat PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menyatakan penggunaan kendaraan listrik sebagai armada taksi belum akan mengerek tingkat efisiensi perseroan.
Head of Investor Relation Blue Bird, Michael Tene mengatakan jumlah kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) saat ini belum signifikan dibandingkan total armada yang dimiliki perseroan. Dia menyebut, jumlah kendaraan listrik yang dimiliki Blue Bird saat ini mencapai 200 unit
"Untuk efisiensi dari penggunaan armada EV, memang impact-nya di level konsolidasi belum terlalu signifikan karena jumlah armadanya baru sekitar 200 kendaraan," Michael kepada Bisnis.com, Senin (17/2/2020).
Kendati demikian, efisiensi per unit kendaraan diakui cukup signfiikan bila dibandingkan dengan armada konvensional berbahan bakar minyak. Penghematan itu timbul dari efisiensi bahan bakar dan perawatan.
Secara umum, emiten bersandi saham Blue Bird itu menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebanyak Rp1,5 triliun untuk pembelian kendaraan. Sumber pendanaan akan berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan.
Di sisi lain, Michael belum bisa banyak berkomentar perihal akuisisi pelepasan saham perseroan oleh perusahaan induk. "Kami tidak bisa memberikan informasi detil mengenai transaksi saham yang dilakukan oleh holding company kami," ujarnya.
Baca Juga
Michael membenarkan Blue Bird memang memperpanjang kerja sama dengan Gojek dalam usaha mengembangkan strategi booking channel dan metode pembayaran.
Dia mengimbuhkan, kolaborasi dengan Gojek diharapkan bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsuumen dalam melakukan pemesanan dan pembayaran layanan taksi Blue Bird.