Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah diprediksi bakal melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2020).
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan dalam penutupan pasar kemarin, rupiah ditutup menguat di level Rp13.665 per dolar AS, dari penutupan sebelumnya di level Rp13.682 per dolar AS. Tren penguatan diprediksi akan kembali terjadi pada hari ini.
“Dalam perdagangan hari ini, rupiah kemungkinan akan menguat di level Rp13.600—Rp13.720 per dolar AS,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Kamis (13/2/2020).
Sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri dinilai akan menjadi penentu pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini. Salah satunya adalah komentar Gubernur The Fed Jerome Powell terkait penyebaran virus corona.
Dia menegaskan bahwa The Fed masih memantau kemunculan virus itu serta dampaknya terhadap China dan dunia. Namun demikian, Powell menilai masih terlalu dini untuk memperkirakan seberapa jauh dampak virus itu terhadap ekonomi Amerika Serikat.
Sentimen dari luar negeri lainnya adalah laporan Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja di AS. Berdasarkan laporan tersebut, terjadi penurunan permintaan tenaga kerja yang terlihat dari penurunan lowongan pekerjaan menjadi sekitar 6,43 juta pada Januari.
Sementara itu, dari Eropa, seruan Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde bagi anggota Uni Eropa untuk mengadopsi langkah-langkah fiskal yang lebih mendukung akan turut memengaruhi pergerakan nilai tukar.
“Langkah-langkah fiskal yang lebih mendukung, terutama dari Jerman, kekuatan Uni Eropa, kemungkinan akan menopang pertumbuhan dalam blok ekonomi dan mendukung mata uang tunggal,” katanya.
Adapun, dari sisi domestik, setidaknya ada dua hal yang akan memengaruhi pergerakan nilai tukar pada hari ini. Pertama, membaiknya data ekonomi dalam negeri, baik inflasi, tenaga kerja, cadangan devisa, PDB 2019 maupun NPI. Hal ini dinilai akan membuat pasar kembali optimistis, sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri.
Kedua, langkah pemerintah yang akan melakukan strategi bauran untuk melindungi perekonomian dalam negeri dari virus corona. Pemerintah akan meluncurkan stimulus fiskal untuk menjaga stabilitas roda perekonomian dalam negeri.