Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat kembali mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Rabu (12/2/2020) karena tumbuhnya optimisme bahwa ekonomi global dapat pulih dari dampak coronavirus (Covid-19) di tengah tanda-tanda penyebaran penyakit yang melambat.
Berdasarkan data Bloomberg, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,94 persen atau 275,08 poin ke level 29.551,42, sedangkan indeks S&P 500 ditutup menguat 0,65 persen atau 21,70 poin ke level 3.370,45.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,9 persen atau 87,02 poin ke level 9.725,96, setelah bergerak pada kisaran 9.666,68-9.728,77.
Indeks S&P 500 naik untuk sesi ketiga berturut-turut, sedangkan Dow Jones dan Nasdaq juga mencatat level tertinggi babru, setelah provinsi Hubei China melaporkan jumlah kasus virus baru terendah bulan ini dan dugaan infeksi di daratan menurun.
Keyakinan sejumlah investor meningkat bahwa dampak wabah Covid-19 pada akhirnya terbukti tidak berlangsung lama.
Sementara itu, Presiden Xi Jinping berjanji China akan memenuhi tujuan ekonominya serta memenangkan pertarungan melawan virus corona mematikan yang hingga Rabu (12/2) pagi telah merenggut total 1.115 nyawa.
Baca Juga
Sebelumnya, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Selasa bahwa bank sentral mengawasi dengan seksama dampak ekonomi yang diakibatkan oleh Covid-19.
"Virus Covid-19 masih merupakan ketidakpastian, tetapi tampaknya lebih merupakan ketidakpastian yang dapat dikelola dan saya pikir itulah cara pasar melihatnya," kata Chuck Cumello, CEO Essex Financial Services, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Unitedhealth Group Inc yang menguat 4,36 persen mencatat kenaikan terbesar pada indeks Dow Jones, disusul oleh saham Nike Inc yang ditutup menguat 2,98 persen.
Di sisi lain, saham Merck & Co. Inc. yang melemah 2,35 persen menjadi penekan terbesar indeks Dow Jones, disusul oleh saham Travelers Cos Inc yang turun 1,22 persen.