Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Incar Kontrak Baru Rp35 Triliun

Adhi Karya masih akan membidik proyek-proyek infrastruktur untuk menggenjot perolehan kontrak baru.
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019). Proyek LRT dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero)./Bisnis-Nurul Hidayat
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019). Proyek LRT dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membidik perolehan nilai kontrak baru sebanyak Rp35 triliun pada 2020. Proyek-proyek infrastruktur masih akan menjadi bidikan utama perseroan.

Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan target kontrak baru pada tahun ini setara dua kali lipat dibandingkan dengan realisasi pada 2019 sebesar Rp14,7 triliun. Realisasi kontrak baru pada tahun lalu luncas alias tidak mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp30 triliun.

Parwanto yakin, perusahaan bersandi saham ADHI itu bisa mencapai target kontrak baru pada tahun ini. Dia beralasan, perseroan dapat mencapai target tersebut seiring dengan laju pembangunan proyek infrastruktur. Terlebih, beberapa proyek masuk ke dalam label proyek strategis nasional (PSN).

“Infrastruktur Indonesia masih tumbuh dengan adanya penetapan PSN. Selain itu portofolio proyek investasi kami sudah mulai membesar dibandingkan proyek reguler,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (5/2/2020).

Menurut Parwanto, perolehan kontrak baru pada tahun ini masih akan didominasi proyek infrastruktur seperti jalan tol. Selain itu, kontribusi nilai kontrak baru juga akan didapatkan dari proyek gedung dan proyek investasi.

Peluang ADHI untuk menggarap proyek dari investasi cukup terbuka. Perseroan bersama Grup Gama dan PT Daya Mulia Turangga sudah ditetapkan sebagai pemrakarsa proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo. Proyek tersebut sudah masuk tahap pelelangan yang digelar oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).

Di sisi lain, Adhi Karya juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat 37,5 persen dibandingkan dengan alokasi pada 2019 sebanyak Rp4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper