Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih Didera 'Demam' Corona, Saham Perbankan dan Rokok Diunggulkan

Virus Corona masih akan menjadi sentimen utama terhadap pergerakan indeks sepanjang Februari 2020.
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Potensi pelemahan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada bulan Februari masih terbuka lebar. Investor direkomendasikan melakukan strategi buy on weakness atau membeli saham saat harga sedang jatuh.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menuturkan dampak dari penyebaran virus Corona masih akan menjadi sentimen utama terhadap pergerakan indeks sepanjang Februari 2020. Wabah yang telah menyebar ke sejumlah negara di dunia ini telah mendorong  panic selling dari investor di pasar saham, termasuk Indonesia.

“Investor semakin takut berinvestasi pada instrumen berisiko tinggi seperti  saham,” katanya saat dihubungi pada Senin (3/2/2020) di Jakarta.

Hendriko menjelaskan dalam jangka pendek wabah flu burung yang baru saja ditemukan di China juga dapat menekan kinerja IHSG sepanjang bulan ini. Meski demikian,seberapa besar pengaruh sentimen negatif ini terhadap pasar saham belum dapat dipastikan.

“Karena wabah ini (flu burung) baru menjangkit satu wilayah saja. Kami masih perlu melihat perkembangan ini dalam beberapa waktu kedepan untuk dapat memastikan dampak pastinya,” ujarnya.

Dalam catatan Bisnis.com, dalam sepuluh tahun terakhir, IHSG tersungkur selama Februari, yaitu pada 2010 (-2,37 persen), 2018 (-0,13 persen), dan 2019 (-1,37 persen). Secara rata-rata, kinerja indeks selama Februari dalam rentang 2010-2019 bertumbuh 1,94 persen.

Hendriko menyarankan investor untuk  menerapkan strategi buy on weakness pada saham-saham dengan fundamental yang bagus dan nilainya mulai melemah mendekati angka support.

Menurut Hendriko, saham PT Bank Central Asia Tbk. BBCA dan PT Bank Jatim Tbk.  (BJTM) patut diperhatikan investor untuk dibeli. Dia beralasan, harga saham kedua emiten perbankan tersebut memang telah mendekati harga tingkat support sehingga Investor dapat membelinya secara bertahap.

Emiten lain yang berpotensi mendatangkan keuntungan adalah PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM). Secara jangka menengah, tren saham kedua emiten ini menunjukkan kenaikan meskipun sempat tertekan sejumlah sentimen baik dari dalam dan luar negeri.

“Biarpun sempat tertekan, tetapi HMSP dan GGRM saat ini sedang naik dan ada potensi reversal dari keduanya,” tukas Hendriko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper