Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten tengah melakukan penjajakan pinjaman dengan PT Infrastructure Finance (IIF), perusahaan pembiayaan patungan yang dimiliki Pemerintah Indonesia, perusahaan swasta Jepang, dan sejumlah lembaga keuangan multilateral.
Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah mengatakan beberapa emiten tertarik untuk mendapatkan fasilitas penjaminan utang atau credit guarantee facility (CGF) dari IFF. Emiten yang tertarik mendapat fasilitas ini berasal dari sektor infrastruktur.
"Sektornya cukup luas mulai dari telekomunikasi sampai dengan energi terbarukan," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Terbaru, IIF memberikan fasilitas CGF kepada emiten menara PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) Reynaldi Hermansjah mengatakan, CGF merupakan produk penjaminan obligasi pertama di Indonesia.
Dia menambahkan, beberapa emiten yang tertarik menggunakan fasilitas CFF dari perseroan berasal dari emiten pelat merah dan swasta. Dia enggan membeberkan nilai penjaminan yang sedang dijajaki dengan sejumlah emiten.
"BALI menjadi yang pertama karena mereka pendekatan lebih awal dan produk kami juga siap. Saat ini ada due diligence dengan perusahaan lain," tuturnya.
Baca Juga
Secara umum, IIF menargetkan pertumbuhan aset bisa mencapai 25 persen pada akhir 2020 nanti. Pada 2019, IIF membukukan aset sekitar Rp12 triliun sedangkan pada 2020 aset IIF sebesar Rp15 triliun.