Bisnis.com, JAKARTA – PT Dewata Freightinternational Tbk. atau DFI Logistics tengah mengkaji penambahan kendaraan untuk menyiasati peningkatan kebutuhan armada. Kebutuhan meningkat seiring rencana pemerintah menindak praktik melebihi batas muatan dan dimensi atau overdimension overloading (ODOL).
Direktur Utama PT Dewata Freightinternational Tbk. Nofrisel mengatakan penindakan praktik ODOL atau juga sering disebut implementasi “Zero ODOL” akan berdampak terhadap efisiensi operasional logistik. Walhasil, penertiban praktik ODOL akan memicu kebutuhan armada angkutan darat, khususnya untuk pengiriman jarak pendek.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, emiten bersandi saham DEAL itu juga akan menambah armada dalam waktu dekat. DEAL juga mempertimbangkan untuk mengganti pilihan vendor agar lebih efisien.
“Untuk transportasi darat, kami masih lebih banyak ke vendor, komposisinya sekitar 60 berbanding 40. Kami juga sedang planning untuk penambahan investasi [armada baru],” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (29/1/2020).
Nofrisel menambahkan, perseroan akan menggunakan kas internal dan menjajaki pendanaan lewat instrumen pasar modal. Namun, dia belum mau membeberkan rincian terkait jumlah armada yang akan ditambah.
Namun, dia menjamin, kepastian terkait rencana investasi berupa penambahan armada akan dilansir pada Februari 2020. Saat ini, DEAL memiliki armada sebanyak 120 unit truk yang terdiri dari beberapa jenis, antara lain truk tangki, colt diesel double (CDD), colt diesel engkel (CDE), dump truck, dan kepala truk turnover.
Baca Juga
Nofrisel menekankan, perseroan berkomitmen untuk mematuhi ketentuan terkait batas dimensi dan berat yang diizinkan pada kendaraan. Penindakan praktik ODOL, lanjutnya merupakan edukasi bagi pelaku usaha, konsumen, dan juga pemerintah.
“Kami akan mencoba mematuhi semua ketentuan, termasuk ODOL. Mungkin menjadi tidak efisien, tetapi komunitas logistik, termasuk vendor dan customers kan juga harus belajar, dan pemerintah punya kewajiban juga untuk mengedukasi itu,” jelasnya.