Bisnis.com, JAKARTA -- PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) akan melakukan private placement dengan melepas sebanyak-banyaknya lebih dari 188 juta saham atau 10 persen dari saham yang disetor dan ditempatkan per 31 September 2019.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau private placement adalah aksi penambahan modal dengan cara menerbitkan saham baru oleh perusahaan yang penjualannya langsung ditargetkan ke investor besar atau grup investor, tanpa melalui transaksi regular di bursa saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi publik Bursa Efek Indonesia pada Selasa (28/1/2020), perusahaan di bidang produksi dan distribusi makanan olahan daging tersebut akan melaksanakan aksi tersebut setelah memperoleh restu pemegang saham lewat RUPSLB yang rencananya diselenggarakan pada 5 Maret 2020.
"Maka dari itu, pelaksanaan private placement dimaksudkan sebagai langkah strategis dalam rangka memperkuat struktur permodalan untuk tambahan modal kerja," jelas keterangan tersebut.
Emiten berkode saham BEEF tersebut rencananya mengalokasikan belanja modal untuk unit bisnis logistik sebesar Rp150 miliar pada 2020.
Dana itu akan digunakan untuk membangun lini logistik yaitu Transjet sekitar Rp130 miliar dan membangun 20 hub distribusi sekitar Rp20 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Utama Estika Tata Tiara Yustinus Sadmoko mengatakan dalam beberapa tahun ke depan lini usaha itu akan menjadi lokomotif tumbuhnya perseroan,
Sebagai informasi, bisnis logistik pada kuartal III/2019 menyumbang 3,2 persen atau Rp29 miliar dari total pendapatan sebesar Rp903 miliar.
Adapun pada tahun depan, lini usaha logistik diperkirakan mampu menyumbang sekitar 10 persen dari total pendapatan. Menurutnya meskipun komposisinya tidak terlalu besar tapi akan berpengaruh besar bagi laba karena margin yang lebih tinggi daripada unit bisnis tradisional.
Selain itu, BEEF pun akan melebarkan sayap dengan menambah outlet makanan siap saji dari 250 outlet yang tersedia menjadi 1.000 outlet.
Sejauh ini perseroan melakukan kerjasama dengan salah satu minimarket yang memiliki 13.000 unit sedangkan pihaknya baru mengisi 250 outlet.
Unit bisnis makanan olahan itu, lanjutnya, diperkirakan menyumbang 20 persen dari total pendapatan 2020. “Porsi pendapatan kami tahun depan akan lumayan rata dari penjualan daging lokal 35 persen, penjualan daging impor 35 persen, makanan olahan 20 persen dan logistic 10 persen,” katanya.
Adapun pada tahun ini, BEEF menargetkan pendapatan bisa tumbuh 51,37 persen dari 2019 sebesar Rp1,20 triliun menjadi Rp1,82 triliun. Sementara itu, laba bersih naik 42,95 persen menjadi Rp88,21 miliar dari posisi Rp61,70 miliar.