Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sekitar 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (28/1/2020), di tengah menjalarnya kekhawatiran mengenai dampak wabah virus corona (coronavirus).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melorot 0,99 persen atau 60,96 poin ke level 6.072,24 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (27/1/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 6.133,21 dengan anjlok 1,78 persen atau 110,9 poin, penurunan hari kedua berturut-turut sejak 24 Januari.
Pelemahan indeks mulai berlanjut pada Selasa (28/1) dengan dibuka terkoreksi 0,37 persen atau 22,99 poin di posisi 6.110,22. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.065,12 – 6.112,35.
Seluruh sembilan sektor tertekan di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (-2,30 persen), pertanian (-1,36 persen), dan barang konsumen (-1,22 persen).
Dari total 675 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 89 saham menguat, 280 saham melemah, dan 306 saham stagnan.
Baca Juga
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing turun 1,29 persen dan 4,94 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.
Di pasar spot, nilai tukar rupiah lanjut melemah 40 poin atau 0,29 persen ke level Rp13.655 per dolar AS pukul 12.15 WIB, setelah berakhir terdepresiasi 0,24 persen atau 32 poin di posisi 13.615 pada Senin (27/1).
Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,86 persen atau 4,79 poin ke level 551,33, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index merosot 1,31 persen atau 8,73 poin ke posisi 659,77 pada akhir sesi I.
Pada perdagangan Asia, aktivitas perdagangan saham beberapa negara di kawasan ini masih ditutup karena libur Tahun Baru Imlek. Namun, indeks saham negara lain yang telah dibuka memperlihatkan tekanan serupa dengan IHSG.
Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang terpantau melemah 0,84 persen dan 0,79 persen masing-masing siang ini. Indeks Kospi Korea Selatan dan FTSE Straits Times Singapura bahkan anjlok 3,02 persen dan 2,59 persen masing-masing.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,8 persen pada pukul 2.08 siang waktu Tokyo.
Menurut Suria Dharma, Analis Samuel Sekuritas, pelemahan IHSG dipengaruhi bertahannya kekhawatiran pasar seputar wabah virus corona (coronavirus) baru di China.
“Jika kasus virus corona berkepanjangan, ekonomi China akan terdampak dan permintaan komoditas akan menurun,” terang Suria Dharma, seperti dikutip Bloomberg.
Indonesia pun akan terpengaruh mengingat China merupakan salah satu mitra perdagangan terbesarnya.
Berdasarkan laporan terkini, wabah virus corona yang dimulai di Kota Wuhan di China tengah, Provinsi Hubei, telah menewaskan 106 orang di China dan menginfeksi lebih dari 4.520 secara global, kebanyakan dari mereka berada di China.
“Minat terhadap aset berisiko kemungkinan tidak akan membaik sampai kita mulai mendengar kabar bahwa virus itu terkendali,” tulis ahli strategi DBS Group Holdings Ltd. Philip Wee dan Eugene Leow dalam sebuah catatan.
“Untuk saat ini, kurangnya aliran berita positif kemungkinan akan membuat investor tetap defensif,” tambahnya.