Bisnis.com, JAKARTA-Lelang kedua instrumen surat utang negara pada hari ini, (21/1/2020) diproyeksi bakal ramai peminat dengan penawaran masuk hingga Rp85 triliun.
Kepala Riset Pendapatan Tetap Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto mengatakan kondisi pasar saat ini cenderung risk-on sehingga pasar terbuka terhadap instrumen berisiko dan balance sheet bank sentral juga mengalami kenaikan. Hal itu terlihat pada aliran dana asing pada awal tahun yang cukup deras sehingga membuka peluang lelang surat utang negara (SUN) tetap ramai.
Secara historis, aktivitas perdagangan di pasar surat utang pada Januari memiliki faktor musiman yang bisa mendorong kenaikan harga dan penurunan imbal hasil. Oleh karena itu, dia memperkirakan penawaran masuk bisa mencapai Rp85 triliun dengan asumsi permintaan investor asing naik dan permintaan investor lokal juga cukup solid.
"Perkiraan saya masih bisa solid di range Rp80 triliun sampai Rp85 triliun. Dengan demand asing yang meningkat, maka dampaknya tentu akan meningkatkan demand di lelang, tetapi dengan catatan demand dari lokal juga masih akan solid," ujarnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), lelang hari ini akan menawarkan tujuh seri dengan target indikatif sebesar Rp15 triliun dan maksimal Rp22,5 triliun. Untuk kegiatan lelang pada kuartal I/2020 Pemerintah telah menetapkan penerbitan senilai Rp165 triliun.
Adapun, SUN kupon diskonto diwakili SPN03200422 dan SPN12210108. SPN03200422 jatuh tempo pada 22 April 2020 yang merupakan seri baru dan seri SPN12210108 jatuh tempo pada 8 Januari 2021.
Kemudian, FR0081 dengan kupon 6,5% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2025. Lalu, FR0082 dengan kupon 7% dan jatuh tempo pada 15 September 2030. Seri lain yang ditawarkan yakni seri FR0083 yang menawarkan kupon 7,5% dan jatuh tempo pada 15 April 2040. Terakhir, seri FR0076 menawarkan kupon 7,375% dan jatuh tempo pada 15 Mei 2048.
Sebelumnya, lelang perdana mendapat hasil yang cukup baik. Pada lelang perdana SUN, penawaran masuk mencapai Rp81,54 triliun sedangkan pada lelang perdana sukuk negara, penawaran masuk menyentuh Rp59,14 triliun.