Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa Eropa berakhir melemah pada perdagangan Senin (6/1/2020), di tengah lunturnya daya tarik aset berisiko akibat tertekan eskalasi tensi antara Amerika Serikat dan Iran.
Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup melemah 0,4 persen, koreksi hari kedua berturut-turut sejak perdagangan Jumat (3/1/2020). Bursa saham di Jerman dan Inggris mencatat penurunan tertajam untuk kawasan ini.
Pascaserangan udara oleh AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020), Iran bersumpah akan membalas kematiannya.
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa Washington akan menyerang jika Teheran melakukan pembalasan.
"Kemungkinannya ini tidak akan mengarah pada perang, dengan demikian ada kemungkinan bahwa pergerakan pasar saat ini akan bersifat jangka pendek,” ujar Joshua Mahony, analis pasar senior di IG.
“Namun, pasar akan sangat responsif terhadap komentar dan ancaman yang cenderung mempertahankan penguatan saat ini untuk aset investasi aman seperti emas dan minyak mentah,” tambah Mahony, dilansir dari Reuters.
Baca Juga
Lonjakan harga minyak membawa indeks minyak dan gas Eropa ditutup di level tertingginya dalam hampir tiga tahun. Sementara itu, mayoritas sub sektor Eropa berakhir di zona merah.
Prospek biaya bahan bakar yang lebih tinggi pun memukul saham sejumlah maskapai penerbangan. Pelemahan saham pemilik British Airways, Easyjet, Lufthansa dan Ryanair menyeret sektor perjalanan turun 1,2 persen.
Di sisi lain, saham Pandora mampu melonjak 12 persen setelah hasil awal menunjukkan produsen perhiasan ini akan memenuhi proyeksi penjualan dan margin laba untuk tahun 2019.