Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta Islamic Index dan IHSG Kompak Melemah Lagi

Pergerakan indeks harga saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) berakhir melemah pada perdagangan pertama Tahun Baru, Kamis (2/1/2020).
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kiri), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kanan), dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kiri) membuka perdagangan saham tahun 2020 di gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./Antara-Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kiri), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kanan), dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (kiri) membuka perdagangan saham tahun 2020 di gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./Antara-Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) berakhir melemah pada perdagangan pertama Tahun Baru, Kamis (2/1/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, JII ditutup melemah 0,53 persen atau 3,69 poin di level 694,39 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan terakhir sebelum libur Tahun Baru, Senin (30/12/2019), JII ditutup di level 698,08 dengan pelemahan 0,94 persen atau 6,61 poin.

Sebelum kembali melemah, indeks syariah tersebut sempat rebound ke zona hijau pada Kamis (2/1) dengan dibuka naik 3,29 poin atau 0,47 persen di posisi 701,37. Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak fluktuatif di level 691,63-702,94.

Sebanyak 8 saham menguat, 18 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 30 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing turun 1,51 persen dan 2,98 persen menjadi penekan utama JII.

Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal rebound dari pelemahannya dan mengakhiri perdagangan pertama Tahun Baru di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 6.283,58 dengan pelemahan 0,25 persen atau 15,96 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (30/12/2019), sesi perdagangan terakhir sebelum libur Tahun Baru,  IHSG menutup pergerakannya di level 6.299,54 dengan pelemahan 0,47 persen atau 29,77 poin.

Padahal, pergerakan indeks sempat bangkit ke zona hijau dengan dibuka naik 0,22 persen atau 13,59 poin di posisi 6.313,13 pada Kamis (2/1). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.263,68 – 6.317,01.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin pertanian (-2,21 persen) dan infrastruktur (-1,03 persen). Dua sektor lainnya, barang konsumen dan finansial, masing-masing mampu ditutup naik 0,31 persen dan 0,13 persen.

Adapun dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 164 saham menguat, 246 saham melemah, dan 261 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing turun 1,51 persen dan 2,98 persen turut menjadi penekan utama IHSG.

Saham-saham syariah yang menekan indeks JII:

Kode

Penurunan (persen)

TLKM

-1,51

BRPT

-2,98

ASII

-0,72

ADRO

-3,86

Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII:

Kode

Kenaikan (persen)

CPIN

+1,15

UNVR

+1,79

EXCL

+1,90

INDF

+0,63

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper