Bisnis.com, JAKARTA - Saham Asia menguat untuk bulan keempat berturut-turut pada Desember 2019 karena selera untuk saham regional membaik setelah AS dan China menyetujui kesepakatan awal untuk mengakhiri perang dagang berkepanjangan.
Dilansir melalui Reuters, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik yang paling luas naik 4,2% pada Desember, dibandingkan dengan kenaikan sekitar 3,4% untuk indeks saham global MSCI pada periode yang sama.
"Sejumlah sentimen pendorongnya antara lain kepastian dari perang dagang AS-China yang diperjelas dengan kesepakatan perjanjian dagang fase pertama yang disampaikan pada 13 Desember 2019," dikutip melalui Reuters, Kamis (2/1/2019).
Kesepakatan ini, yang rencananya ditandatangani pada 15 Januari, diharapkan dapat mengurangi beberapa tarif impor AS yang diikuti dengan komitmen penambahan pesanan dari China, khususnya untuk produk agrikultur Amerika.
Meski demikian, secara tahunan dan dalam dekade terakhir saham Asia-Pasifik masih tertinggal di belakang saham global.
Indeks Asia-Pasifik MSCI naik sekitar 16% pada 2019 dibandingkan dengan 24% untuk indeks dunia pada saat yang sama.
Saham Selandia Baru memimpin kenaikan pada 2019 dan mencatatkan keuntungan terbaik selama 1 dekade terakhir di wilayah ini. Dalam dolar AS, saham lokal naik 30,8% pada 2019 dan 231% dalam dekade terakhir.