Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak fluktuatif di zona hijau pada awal perdagangan pertama 2020, Kamis (2/1/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka naik 0,22 persen atau 13,59 poin di level 6.313,13. Kemudian pada pukul 09.05 WIB, tenaga indeks tergerus ke level 6.305,60 dengan kenaikan hanya 0,1 persen atau 6,06 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (30/12/2019), sesi perdagangan terakhir sebelum libur Tahun Baru, IHSG menutup pergerakannya di level 6.299,54 dengan pelemahan 0,47 persen atau 29,77 poin.
Tiga dari sembilan sektor terpantau bergerak positif pada Kamis (2/1) pagi, dipimpin barang konsumen yang naik 0,77 persen. Enam sektor lainnya bergerak di zona merah, dipimpin aneka industri yang turun 0,64 persen.
Adapun sebanyak 23 saham menguat, 2 saham melemah, dan 646 saham stagnan dari 671 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) yang masing-masing naik 1,54 persen dan 1,12 persen menjadi penopang utama atas pergerakan positif IHSG.
Di sisi lain, pelemahan saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG pada Kamis (2/1) pagi.
Baca Juga
Adapun pembukaan perdagangan kali ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Dia didamping Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG masih berusaha untuk keluar dari fase konsolidasi wajarnya mengawali tahun baru 2020.
“Dengan memanfaatkan momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend,” terangnya.
Selain itu, tambah William, capital inflow yang masih tercatat secara year-to-date (ytd) menunjukkan bahwa minat investor asing masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia.
"Karena itu kami memprediksi hari ini, IHSG berpotensi menguat di level 6.198 - 6.402," demikian menurut riset hariannya.
Berbeda dengan William, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi IHSG akan terkoreksi terbatas pada perdagangan awal 2020. Dia menilai ada potensi koreksi terbatas pada pergerakan IHSG sehingga hanya berpeluang menuju ke support terdekat.
"Berdasarkan indikator, MACD menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, Stochastic telah membentuk pola dead cross di area positif," papar Nafan melalui riset hariannya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 naik 0,15 persen atau 0,85 poin ke level 556,16 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka menguat 0,31 persen atau 1,7 poin di posisi 557,01.
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga ikut bergerak positif, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (+0,89 persen), serta indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China yang masing-masing menguat 0,79 persen dan 0,89 persen.
Sementara itu, di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terpantau melemah 31 poin atau 0,22 persen ke level Rp13.897 per dolar AS pada pukul 08.57 WIB, setelah berakhir terapresiasi 59 poin di poisisi 13.866 pada Selasa (31/12).