Kurs Tengah BI Melemah 4 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Menguat Tipis

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (26/12/2019) di level Rp13.982 per dolar AS, melemah tipis 4 poin atau 0,02 persen dari posisi Rp13.978 pada Senin (23/12/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.051 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.912 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp139.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp13.975 per dolar AS dengan penguatan tipis 4 poin atau 0,03 persen pada pukul 11.01 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (23/12/2019), sehari sebelum libur Natal, pergerakan nilai tukar rupiah berakhir di level Rp13.979 per dolar AS dengan pelemahan hanya 1 poin atau 0,01 persen.

Nilai tukar rupiah mulai beringsut dari pelemahannya dengan dibuka terapresiasi tipis 2 poin atau 0,01 persen di posisi 13.977 pada Kamis (26/12). Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di level 13.972 – 13.980.

Seiring dengan pergerakan rupiah pada Kamis pagi, mata uang lainnya di Asia mayoritas ikut terapresiasi relatif tipis, dipimpin peso Filipina yang menguat 0,3 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.15 WIB.

Baca Juga

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS
Mata uang	Kurs	Pergerakan (persen)
Peso Filipina	50,692	+0,3
Dolar Taiwan	30,090	+0,17
Yuan Offshore China	6,9907	+0,07
Won Korea Selatan	1.161,28	+0,04
Rupiah	13.975	+0,03
Ringgit Malaysia	4,1353	+0,02
Dolar Singapura	1,3548	+0,02
Rupee India	71,2625	+0,01
Dolar Hong Kong	7,7894	+0,01
Yen Jepang	109,56	-0,16
Yuan Onshore China	6,9944	-0,07
Baht Thailand	30,157	-0,01

Dilansir dari Bloomberg, mayoritas mata uang di Asia menguat tipis di tengah rendahnya volume perdagangan menjelang akhir tahun.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik hanya 0,001 poin ke level 97,633 pada pukul 11.22 WIB.

Indeks bergerak cenderung flat setelah berakhir terkoreksi tipis 0,02 persen atau 0,022 poin di level 97,632 pada perdagangan Rabu (25/12).

Dilansir dari Reuters, pasar mata uang global tetap diselimuti oleh suasana liburan setelah Hari Natal pada Rabu (25/12/2019).

Namun, pedagang pada umumnya masih memandang positif kesepakatan dagang interim yang tercapai antara pemerintah AS dan China awal bulan ini, yang diperkirakan akan terus menopang aset-aset berisiko.

“Meski harga saham global telah rally, pasar mata uang mengalami reaksi terbatas sejauh ini tetapi saya pikir mata uang akan mengejar ketertinggalannya,” ujar Koichi Kobayashi, kepala manajer valas di Mitsubishi UFJ Trust Bank.