Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar Naik Jelang Rilis Data PDB AS

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) mampu bergerak positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (20/12/2019), menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS.
Euro, dolarHong Kong, dolar AS, yen Jepang, Pound sterling, dan yuan China./Reuters-Jason Lee
Euro, dolarHong Kong, dolar AS, yen Jepang, Pound sterling, dan yuan China./Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) mampu bergerak positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (20/12/2019), menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, menanjak 0,056 poin atau 0,06 persen ke level 97,435 pada pukul 09.55 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (19/12/2019), pergerakan indeks ditutup turun tipis 0,02 persen atau 0,021 poin di level 97,379, setelah berakhir di zona hijau dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya (lihat tabel).

Indeks mulai beringsut ke zona hijau pada Jumat (20/12) dengan dibuka naik 0,05 persen atau 0,046 poin di posisi 97,425. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks dolar bergerak di level 97,414 – 97,443.

Dilansir dari Reuters, dolar AS telah memperoleh dukungan dari kuatnya data indikator perekonomian yang dilaporkan sebelumnya pekan ini. Data tersebut menyurutkan ekspektasi bahwa bank sentral Federal Reserve AS akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunganya pada tahun 2020.

Laporan The Fed Philadelphia bahwa indeks kondisi bisnis turun menjadi level 0,3 pada Desember dari 10,4 pada November juga gagal menekan kekuatan dolar AS.

Para pelaku pasar kini tengah menantikan laporan estimasi final PDB AS untuk kuartal III/2019 yang akan dirilis pada Jumat (20/12/2019) waktu setempat oleh Departemen Perdagangan AS.

“Pasar cenderung sepi untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi besok [Jumat] terkait produk domestik bruto,” terang Juan Perez, pedagang valuta asing senior dan ahli strategi di Tempus Inc.

Dolar AS juga tidak banyak tergerak oleh pernyataan Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Kamis (19/12) bahwa Amerika Serikat dan China akan menandatangani pakta perdagangan Fase Satu pada awal Januari.

Sementara itu, hasil voting di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS untuk memakzulkan Presiden Donald Trump atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan obstruksi Kongres tidak banyak memengaruhi daya tarik aset berisiko pada umumnya.

Dua pasal pemakzulan yang diajukan Partai Demokrat, yang mengendalikan DPR AS, memenangkan sebagian besar suara dan akan diajukan ke Senat bulan depan untuk memutuskan apakah akan mencopot Trump dari jabatannya.

Namun, sejumlah analis berpendapat kedua pasal tersebut sangat kecil kemungkinan akan memperoleh dukungan di Senat AS yang dikuasai oleh kubu Republik.

“Sangat kecil kemungkinan Senat akan mendukung mosi itu dalam pengambilan suara pada Januari, seperti yang diperlukan untuk mencopot Trump dari jabatannya,” tulis ekonom ANZ dalam sebuah catatan.

Posisi indeks dolar AS
TanggalPosisi

20/12/2019

(Pk. 09.55 WIB)

97,435 (+0,06 persen)

19/12/2019

 

97,379 (-0,02 persen)

18/12/2019

 

97,400 (+0,18 persen)

17/12/2019

 

97,222 (+0,21 persen)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper