Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diwarnai Sentimen Pergantian Dirut, ANTM Bergerak Positif

Berdasarkan data Bloomberg, saham ANTM menguat 0,60% ke posisi Rp835 pada hari ini. Sepanjang tahun berjalan 2019, ANTM menguat 9,15%.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Aneka Tambang Tbk. meningkat tipis pada penutupan perdagangan Kamis (19/12/2019) usai pengumuman pergantian direktur dan komisaris utama perseroan.

Berdasarkan data Bloomberg, saham ANTM menguat  0,60% ke posisi Rp835 pada hari ini. Sepanjang tahun berjalan 2019, ANTM menguat 9,15%.

Sebagaimana diketahui, para pemegang saham mencopot Arie Prabowo Ariotedjo dari posisi Direktur Utama pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Adapun, yang menggantikan Arie adalah Dana Amin yang sebelumnya menjabat Direktur di PT Pelindo II periode Februari 2012-Mei 2016.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan pergantian direktur utama bisa menjadi sentimen positif bagi perseroan. Pasalnya, direktur utama anyar dituntut untuk mempercepat hilirisasi perseroan.

“Seharusnya ini menjadi sinyal positif. Apabila, Direktur Utama anyar dapat mempercepat hilirisasi, pembangunan smelter, dll. Tentu ini akan memengaruhi kinerja Antam ke depannya,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (19/12).

Robertus merekomendasikan beli bagi emiten plat merah itu dengan target harga Rp1.200 per saham.

Di sisi lain, analis Artha Sekuritas Indonesia Nugroho R. Fitriyanto mengatakan penggantian Direktur Utama emiten berkode saham ANTM itu dapat memengaruhi dua hal, yakni sisi pertambangan dan logistik.

Menurutnya, Dana Amin belum terlalu berpengalaman dalam bidang penambangan dibandingkan dengan Arie Prabowo.

“Namun, tetap ada nilai tambah karena Dana Amin berpengalaman di bidang logistik dan ini akan menguntungkan bagi perseroan,” imbuhnya.

Dia pun optimistis kinerja ANTM akan membaik meskipun pemerintah melarang ekspor bijih nikel karena ANTM akan memiliki kapasitas smelter ferronickel tambahan pada  2020. Dengan demikian, kapasitas pemurnian menjadi 40.500 TNi.

“Plus, pemerintah juga sudah menurunkan royalti untuk produk olahan bijih nikel ini sehingga marjin seharusnya lebih baik lagi. Kenaikan harga nikel juga mendorong kenaikan revenue dan perbaikan margin untuk segmen nikel,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper