Bisnis.com, JAKARTA - Pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai tak berpengaruh ke pasar saham, baik di global maupun domestik.
Pada akhir perdagangan Kamis (19/12/2019), IHSG melemah 0,59% ke level 6.249. Secara year-to-date, indeks tumbuh 0,89%.
Head of Research Institusi MNC Sekuritas Thendra Crisnanda menilai secara keseluruhan pemakzulan Presiden AS tak berpengaruh signifikan terhadap pasar saham.
Adapun melihat impeachment sebelumnya terhadap Bill Clinton pada Desember 1998, pasar saham di AS justru tetap menghijau.
Kala itu, indeks Dow Jones malah menguat 3,5% sepekan setelah pemakzulan dan lanjut terapresiasi hingga 5% lebih sebulan setelahnya.
"Penurunan IHSG lebih disebabkan oleh kondisi jenuh beli. Kami menilai lebih karena kondisi market yang overbought," kata Thendra kepada Bisnis, Kamis (19/12/2019).
Baca Juga
Sementara itu, keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga 7-Days Reserve Repo Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini yang sesuai ekspektasi pasar juga tak mampu memberikan daya terhadap indeks.
Namun demikian, Thendra meyakini katalis positif dari suku bunga masih ada untuk menopang IHSG ke depannya.
"Harapannya masih terdapat potensi penurunan suku bunga ke depan sehingga dapat menjadi katalis positif bagi IHSG," imbuh Thendra.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka terkoreksi 0,20% atau 12,86 poin di level 6.274,39 dan kemudian menyentuh level 6.267,8 dengan pelemahan 0,31% atau 19,45 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Enam dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif pada hari ini, dipimpin sektor aneka industri (-0,76%) dan finansial (-0,66%). Tiga sektor lainnya bergerak cenderung positif, dipimpin sektor perdagangan yang naik 0,24%.
Sebanyak 10 saham menguat, 12 saham melemah, dan 647 saham stagnan dari 669 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.