Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Pasar Modal Pererat Kerja Sama dengan Dukcapil

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut dilakukan oleh 104 pelaku industri pasar modal yang terdiri atas 74 perusahaan efek, 19 manajer investasi, 8 Agen Penjual Reksadana, dan 3 lembaga penunjang pasar modal (KSEI, TICMI dan IDXSTI).
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo (kedua kiri) bersama Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh (ketiga kiri) bersama perwakilan Perusahaan Efek, Manajer Investasi, dan Agen Penjual Reksa Dana menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri terkait Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan, dan KTP elektronik dalam layanan jasa pasar modal di Jakarta, Rabu (18/8/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo (kedua kiri) bersama Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh (ketiga kiri) bersama perwakilan Perusahaan Efek, Manajer Investasi, dan Agen Penjual Reksa Dana menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri terkait Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan, dan KTP elektronik dalam layanan jasa pasar modal di Jakarta, Rabu (18/8/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku pasar modal melanjutkan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri terkait pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dalam layanan jasa pasar modal.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut dilakukan oleh 104 pelaku industri pasar modal yang terdiri atas 74 perusahaan efek, 19 manajer investasi, 8 Agen Penjual Reksadana, dan 3 lembaga penunjang pasar modal (KSEI, TICMI dan IDXSTI).

Penandatanganan tersebut dilakukan secara serentak oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh dengan perwakilan masing-masing perusahaan yang disaksikan oleh Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto, serta direksi dan komisaris Self-Regulatory Organizations (SRO).

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menyatakan bahwa KSEI memanfaatkan data kependudukan untuk pemadanan dan validasi data investor sebagai upaya membentuk data investor yang lebih kuat.

“Dalam program simplifikasi pembukaan rekening yang pada awal tahun 2019 telah diimplementasikan, proses verifikasi dan validasi data akan menjadi lebih mudah dan cepat karena menggunakan KTP elektronik dan terhubung dengan data kependudukan di Dukcapil, sehingga bisa diketahui kebenaran identitasnya,” kata Uriep di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Dengan perpanjangan kerja sama ini, para pelaku industri pasar modal Indonesia dapat terus memanfaatkan data kependudukan untuk proses percepatan pembukaan rekening investasi dan peningkatan kualitas data investor.

Dengan demikian, jumlah investor pasar modal bisa semakin ditingkatkan terutama investor individu dan seterusnya peran pasar modal terhadap perekonomian Indonesia menjadi lebih besar lagi.

Adapun kerja sama ini merupakan inisiatif KSEI sebagai upaya untuk mempercepat dan mempermudah proses pembukaan rekening di pasar modal. KSEI telah menjalin kerja sama dengan Ditjen Dukcapil untuk pemanfaatan Data Kependudukan sejak 2014.

Sementara itu, kerja sama antara Ditjen Dukcapil dan pelaku industri pasar modal telah berlangsung sejak November 2016.

Kerja sama kembali terjalin antara KSEI bersama 105 pelaku industri Pasar Modal Indonesia dengan Ditjen Dukcapil pada Desember 2018 yang berakhir pada tahun ini.

Oleh karena banyaknya manfaat yang diperoleh, para pelaku industri pasar modal Indonesia pun memperpanjang perjanjian kerja sama dengan Ditjen Dukcapil tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper