Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 17 Poin, Pergerakan Mata Uang Asia Variatif

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (10/12/2019) di level Rp14.004 per dolar AS, menguat 17 poin atau 0,12 persen dari posisi Rp14.021 pada Senin (9/12/2019).
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (10/12/2019) di level Rp14.004 per dolar AS, menguat 17 poin atau 0,12 persen dari posisi Rp14.021 pada Senin (9/12/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.074 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.934 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau berbalik melemah 5 poin atau 0,04 persen ke level                 Rp14.015 per dolar AS pada pukul 11.13 WIB.

Nilai tukar rupiah di pasar spot sebelumnya dibuka menguat 15 poin atau 0,11 persen di level Rp13.995 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (9/12) rupiah ditutup di level Rp14.010 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 28 poin atau 0,20 persen, penguatan hari perdagangan kelima berturut-turut.

Sementara itu, pergerakan mata uang lainnya di Asia cenderung fluktuatif, dengan penguatan dipimpin oleh peso Filipina yang terapresiasi 0,18 persen, sedangkan pelemahan terdalam dialami won Korea Selatan yang melemah 0,24 persen.

 

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Peso Filipina

50,760

+0,183

Rupee India

70,945

+0,148

Dolar Hong Kong

7,8268

+0,018

Yuan China

7,0384

+0,011

Yuan offshore

7,0361

+0,011

Dolar Taiwan

30,481

-0,007

Dolar Singapura

1,3598

-0,029

Rupiah

14.015

-0,036

Ringgit Malaysia

4,1617

-0,041

Baht Thailand

30,325

-0,059

Yen Jepang

108,63

-0,064

Won Korea Selatan

1.192,75

-0,236

Dilansir dari Bloomberg, mata uang Asia bervariatif karena investor menantikan tenggat waktu 15 Desember bagi AS untuk menerapkan lebih banyak tarif impor China. Agenda utama lainnya dalam beberapa hari mendatang termasuk pertemuan Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa.

Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan AS kemungkinan tidak akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang China yang nilainya mencapai US$160 miliar termasuk produk mainan dan ponsel pintar pada hari Minggu.

"Mengingat dua kemungkinan berbeda dari pembicaraan perdagangan, investor di Asia mungkin lebih memilih untuk tetap menunggu," kata Frances Cheung, analis makro Asia di Westpac, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,028 poin atau 0,03 persen ke level 97,616 pada pukul 11.43 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 97,652 setelah pada akhir perdagangan Senin (9/12) ditutup melemah 0,056 poin atau 0,06 persen ke level 97,644.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

10 Desember

14.004

9 Desember

14.021

6 Desember

14.037

5 Desember

14.094

4 Desember

14.125

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper