Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 16 Poin, Rupiah Paling Perkasa di Asia

Kurs jual ditetapkan di Rp14.091 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.951 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (9/12/2019) di level Rp14.021 per dolar AS, menguat 16 poin atau 0,11 persen dari posisi Rp14.037 pada Jumaat (6/12/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.091 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.951 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau menguat 20 poin atau 0,14 persen di level Rp14.018 per dolar AS pada pukul 09.19 WIB.

Pada perdagangan Jumat (6/12) rupiah ditutup di level Rp14.038 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 30 poin atau 0,21 persen, penguatan hari perdagangan keempat berturut-turut.

Penguatan nilai tukar rupiah mulai berlanjut dengan dibuka terapresiasi 33 poin di posisi 14.005.

Dilansir Bloomberg, rupiah menguat ke level tertinggi sejak 7 November di tengah aliran modal ke pasar obligasi dan pasar saham dan setelah Bank Indonesia mengisyaratkan pendekatan yang berhati-hati untuk pelonggaran lebih lanjut.

“Daya tarik imbal hasil Indonesia dan stabilitas ekonomi kemungkinan akan menjaga rupiah pada kisaran Rp14.000-Rp14.150 dalam waktu dekat,” kata Khoon Goh, kepala penelitian Asia di ANZ, seperti dikutip Bloomberg.

Penguatan yang dibukukan rupiah pagi ini membawanya menjadi yang terkuat di Asia, disusul dolar Taiwan yang menguat 0,06 persen dan dolar Singapura yang terapresiasi 0,01 persen.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS
Mata uangKursPergerakan (persen)

Rupiah

14.018

+0,14

Dolar Taiwan

30,467

+0,14

Dolar Singapura

1,3604

+0,1

Dolar Hong Kong

7,8291

+0,08

Won Korea Selatan

1.189,78

+0,07

Rupee India

71,2063

+0,03

Yuan China

70,0352

+0,01

Yen Jepang

108,59

-0,11

Baht Thailand

30,353

-0,08

Ringgit Malaysia

4,1617

-0,06

Peso Filipina

30,832

-0,04

Yuan offshore

7,0326

-0,03

Dilansir dari Bloomberg, yuan offshore dan mata uang Asia lainnya melemah setelah ekspor China secara tak terduga turun pada November. Sementara itu, laporan bahwa China telah memerintahkan penghapusan teknologi asing di kantor pemerintahnya juga telah menimbulkan pertanyaan tentang pembicaraan perdagangan.

Ekspor China tergelincir 1,1 persen pada November dari tahun lalu, di bawah estimasi ekonom yang memperkirakan kenaikan 0,8 persen. Sementara itu, ekspor ke AS turun 23 persen, penurunan bulanan ke-12 berturut-turut.

“Kekuatan data pekerjaan AS yang dirilis pada hari Jumat telah mendorong dolar AS, yang akan membatasi kenaikan mata uang di Asia dalam waktu dekat,” kata Mitul Kotecha, analsi senior di TD Securities di Singapura, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 97,708 pada pukul 11.37 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat tipis 0,002 poin ke level 97,702, setelah pada akhir perdagangan Jumat (6/12) ditutup menguat 0,29 poin atau 0,3 persen ke level 97,700.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

9 Desember

14.021

6 Desember

14.037

5 Desember

14.094

4 Desember

14.125

3 Desember

14.130

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper