Bisnis.com, JAKAJRTA - Emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk, mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,26 triliun dengan laba bersih mencapai Rp16,40 miliar pada kuartal III/2019.
Realisasi pendapatan pada periode ini turun tipis 0,87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,28 triliun. Penurunan disebabkan akibat tertekannya kontributor utama yakni penjualan produk kelapa sawit yang terkoreksi 0,45% menjadi Rp2,20 triliun.
Selain itu, penjualan emiten berkode saham SGRO kepada pelanggan yang melebihi 10% dari total penjualan pun berkurang. Pada periode Januari—September total penjualan SGRO kepada 4 klien utama tercatat Rp1,60 triliun turun 10,31% dari realisasi tahuhn lalu Rp1,78 triliun.
Salah satu perusahaan yang mengurangi pembelian ialah PT Sumber Indah Perkasa dari posisi Rp802,99 miliar menjadi Rp466,05 miliar.
Menurunnya total penjualan anak usaha Sampoerna itu ikut ditekan oleh beban pokok penjulan yang naik tajam 11,09% . Periode ini SGRO mencatatkan total beban pokok sebesar Rp1,87 triliun sedangkan periode yang sama tahun lalu Rp1,68 triliun.
Setelah dikurangi dengan beban pemasaran, beban umum dan beban lainnya, laba usaha SGRO periode ini menjadi Rp202,46 miliar turun curam 46,70% dari periode yang sama tahun lalu Rp379,91 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk lebih kecil lagi yakni Rp16,40 miliar. Jumlah itu anjlok 90,23% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp168,84 miliar. Adapun laba per saham yang dibagikan menjadi Rp9 turun dari realisasi tahun lalu Rp93.
Di sisi lain, SGRO mencatatkan peningkatan aset dari posisi Rp9,01 triliun menjadi Rp9,37 triliun. Total aset lancar tercatat sebesar Rp1,50 triliun dengan aset tidak lancar Rp7,86 triliun.
Adapun total liabilitas SGRO tercatat Rp5,23 triliun dengan liabilitas jangka pendek Rp2,65 triliun dan libilitas jangka panjang Rp2,58 triliun. Terakhir, kas dan setara kas akhir periode SGRO tercatat sebesar Rp173,799 miliar.