Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Resah Jelang Jadwal Tarif Baru, Harga Minyak Turun

Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Senin (9/12/2019) saat fokus investor tertuju pada pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China yang masih berlangsung menjelang jadwal pemberlakuan tarif baru.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Senin (9/12/2019) saat fokus investor tertuju pada pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China yang masih berlangsung menjelang jadwal pemberlakuan tarif baru.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Januari 2020 berakhir turun 18 sen di level US$59,02 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mampu ditutup di level 59,20 pada Jumat (6/12), level tertinggi sejak 17 September.

Adapun harga minyak Brent untuk kontrak Februari 2020 berakhir turun 14 sen di level US$64,25 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$5,33 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Pemerintah Arab Saudi secara sukarela berjanji untuk memompa minyak sebanyak 400.000 barel per hari atau kurang dari yang diamanatkan oleh OPEC dan aliansinya.

Dengan langkah ini, total pembatasan produksi minyak secara keseluruhan untuk OPEC sebesar 2,1 juta barel per hari.

Namun, suramnya prospek permintaan membatasi sentimen bullish tersebut setelah ekspor China dilaporkan mencatat penurunan tak terduga pada November sebagai konsekuensi dari perang perdagangan AS-China.

“Pasar sekarang akan mengawasi perkembangan dalam pembicaraan perdagangan AS-China menjelang hari Minggu [15 Desember], ketika tarif baru dan lebih tinggi mulai diberlakukan,” tutur John Kilduff dari Again Capital LLC di New York.

"Jika tarif itu berjalan pada Minggu, maka akan merusak prospek permintaan global. Namun jika kesepakatan tercapai pekan ini, kita bisa melihat harga [minyak] menembus level resistance tepat di atas level US$59 untuk WTI,” lanjutnya.

Goldman Sachs Group Inc. menaikkan proyeksinya untuk harga Brent pada tahun 2020 menyusul kesepakatan OPEC+, dengan menyebutkan bahwa kartel minyak ini bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan jangka pendek pada pasar.

Namun, perang dagang yang berkepanjangan terus membayangi pasar karena para pedagang menantikan kabar apakah pemerintah AS akan melanjutkan rencana pengenaan tarif yang lebih tinggi terhadap impor China pada 15 Desember mendatang.

Pada Senin (9/12), ekspor China ke AS dilaporkan merosot 23 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pemerintah AS melaporkan bahwa minyak mentah AS tidak mencatat ekspor ke negara Asia itu pada bulan Oktober, untuk pertama kalinya dalam 9 bulan.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Januari 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

9/12/2019

59,02

-0,18 poin

6/12/2019

59,20

+0,77 poin

5/12/2019

58,43

0 poin

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Februari 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

9/12/2019

64,25

-0,14 poin

6/12/2019

64,39

+1 poin

5/12/2019

63,39

+0,39 poin

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper