Bisnis.com, JAKARTA – Minyak mentah melemah karena pelaku pasar merespon datar terhadap pemotongan tambahan untuk kuota pasokan yang disetujui oleh OPEC dan sekutunya.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari 2020 melemah 0,08 poin ke level US$58,35 per barel pada perdagangan Jumat (6/12/2019) pukul07.00 WIB, setelah ditutup stagnan di posisi US$58,43 di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Februari 2020 ditutup menguat 0,39 poin ke level US$63,39 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London.
WTI berbalik dari penguatan ke level tertinggi sejak September. Padahal, komite utama pemangkasan produksi merekomendasikan pemotongan target produksi sebesar 500.000 barel per hari.
Sementara perincian penting belum muncul, langkah terbaru ini tampaknya memformalkan pengurangan pasokan tambahan yang telah dilakukan kelompok itu hampir sepanjang tahun ini.
"Ini adalah perjanjian yang tidak berarti karena tidak mengubah pasokan minyak di pasar," kata Michael Hiley, kepala perdagangan energi over-the-counter di LPS Partners.
"Tentu, itu bukan sentimen bullish liar tetapi juga bukan bearish liar, jadi itu sebabnya pasar bergerak naik dan turun," lanuutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Komite utama diselenggarakan oleh OPEC dan sekutunya tersebut juga setuju untuk meninggalkan kondensat dari kuota Rusia mulai bulan ini, ungkap Menteri Energi Rusia Alexander Novak di Wina.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Januari 2020 | ||
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
6/12/2019 (07.00 WIB) | 58,35 | -0,08 poin |
5/12/2019 | 58,43 | 0 poin |
4/12/2019 | 58,43 | +2,33 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Februari 2020 | ||
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
5/12/2019 | 63,39 | +0,39 poin |
4/12/2019 | 63 | +2,18 poin |
3/12/2019 | 61,06 | +0,14 poin |
Sumber: Bloomberg